Sumber :
Buku : taubat dalam naungan kasih sayang
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan
Dan akhirnya Adam dan Hawa terbujuk oleh ibis, lalu mereka mendekati pohon terlarang itu dan memakan buahnya. Mereka seakan lupa akan larangan Allah Swt. ketika mereka memakan buah pohon terlarang itu, pakaian yang melekat pada tubuh mereka dan martabat dan cahaya yang terdapat pada diri mereka, menjadi hilang seketika. kemudian mereka mulai menutupi tubuhnya dengan daun-daun pohon itu. Kemudian Allah Swt berkata kepada mereka,
وَ ناداهُما رَبُّهُما أَلَمْ أَنْهَكُما عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَ أَقُلْ لَكُما إِنَّ الشَّيْطانَ لَكُما عَدُوٌّ مُبينٌ
“Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku katakan kepadamu, ‘Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu?’ (QS. al-Araf [7] : 22)
Lantas, Adam dan hawa terusir dari surga. Martabat, ilmu, dan ketundukan malaikat dihadapan Adam, tidaklah berfungsi baginya guna menghindar dari terusirnya mereka dari surga. Mereka telah turun dari kedudukan agung yang Allah berikan padanya. Dan mereka melanjutkan kehidupan di muka bumi ini.
Dinukil dari buku taubat dalam naungan kasih sayang, karya Ayatullah Husein Ansariyan.