Sumber :
Buku : Syarah Doa Kumail
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan
Athar dalam kitab Manthiqul Thairmenuliskan :
“Seorang lelaki mendapatkan taufik untuk bertaubat setelah banyak melakukan perbuatan dosa. Namun, dikarenakan hawa nafsu ia kembali berbuat maksiat hingga kemudian ia kembali bertaubat. Akan tetapi sekali lagi ia merusak taubatnya dengan perbuatan dosa hingga akhirnya ia terjerat ganti rugi atas dosa-dosanya. Dan iapun menyadari bahwa ia telah menghabiskan umurnya dengan kesia-siaan belaka. Saat mendekati ajalnya, ia kembali berpikir untuk bertaubat, namun ia merasa bagai biji gandum yang telah terlanjur menjadi merah dikarenakan panas api dan dikarenakan rasa malu itu ia mengurungkan niatnya. Hingga pada akhir malam sebelum shubuh, ia mendengar suara ghaib : “Allah yang Maha Penyayang berfirman : saat pertama kali engkau bertaubat Kami telah mengampunimu. Saat engkau merusak taubatmu, Kami bisa untuk membalasmu, akan tetapi ketika itu Kami memberikan waktu lebih padamu dan taubatmu-pun Kami terima. Hingga untuk ketiga kalinya kau menghancurkan taubatmu dan tenggelam dalam dosa. Sekarang jika kau berpikir untuk bertaubat maka lakukanlah, karena Kami akan menerima taubatmu”.
Dinukil dari buku syarah doa kumail, karya Ayatullah Husein Ansariyan.