Suatu kali terjadi dialog Rasulullah dengan sahabat Jabir bin Abdullah:
Rasulullah: Apakah kamu sudah menikah wahai Jabir?
Jabir: Sudah ya Rasulullah.
Rasulullah: Dengan seorang gadis atau janda?
Jabir: Dengan seorang janda ya Rasulullah.
Rasulullah: Kenapa kamu tidak menikahi seorang gadis sehingga kamu bisa bermesraan dengannya dan ia juga bisa bermesraan denganmu?
Jabir: Ayah saya sudah syahid di perang Uhud ya Rasulullah, dan beliau meninggalkan sembilan orang anak perempuan. Saya ingin mendapatkan istri yang bisa membantu saya untuk mengurusi mereka. Kalau istri saya seorang gadis belia tentu ia tidak akan paham dalam masalah ini.
Rasulullah: Kamu benar wahai Jabir. Semoga Allah memberkati pernikahanmu.
***
Pada suatu kali, pulang dari sebuah perperangan, Rasulullah menghentikan seluruh pasukannya di gerbang kota Madinah dan tidak mengizinkan seorangpun untuk masuk. Ketika ditanya, kenapa ya Rasulullah? Beliau menjawab: "Supaya istri Jabir punya kesempatan untuk berhias dan bersiap-siap menyambut kedatangan suaminya."
***
Ya subhanallah, sampai segitunya Rasulullah memperhatikan kepentingan sahabatnya satu-persatu, sampai-sampai seluruh tentara disuruh bertahan demi menjaga perasaan seorang sahabatnya. Beliau tahu istri sahabatnya yang satu ini mempunyai kesibukan yang sangat banyak, karena ia harus melayani sembilan orang adik-adiknya Jabir. Makanya diberi kesempatan lebih panjang supaya ia juga sempat menyambut kedatangan suaminya dengan penampilan yang pantas. Sehingga suaminya yang lagi keletihan pulang dari perperangan merasa terhibur dan senang melihat kondisi istri dan keluarganya.
Rasulullah sangat paham bahwa kebahagiaan dan ketenteraman pribadi dan rumah tangga adalah pondasi baiknya suatu masyarakat dan negara. Bila setiap pribadi sudah merasa damai dan tenteram, ia akan siap untuk mengurusi masalah yang lebih besar. Kejayaan umat harus dimulai dari pribadi muslim yang shaleh, dilanjutkan dengan keluarga yang shaleh, baru akan membentuk mujtama' atau tatanan masyarakat yang baik.
Kalau dicermati lebih dalam lagi, banyak sekali hikmah yang luar biasa dari tindakan Rasulullah yang satu ini. Saya silahkan kepada teman-teman untuk mentadaburinya. Dan ada banyak lagi pelajaran-pelajaran super dari Rasulullah bersama Jabir dalam peristiwa lain, yang insyaallah akan kita tadaburi satu persatu. Sungguh bangga kita jadi umat beliau. Tumpahpun air mata menanggung rindu kepada beliau tidaklah suatu yang berlebihan.
source : www.telagahikmah.com