Indonesian
Friday 19th of July 2024
0
نفر 0

Kongres Gerakan Ekstremisme dan Takfiri dalam Perspektif Ulama Islam Dihadiri oleh Para Tamu Undangan dari 83 Negara

Kongres Gerakan Ekstremisme dan Takfiri dalam Perspektif Ulama Islam Dihadiri oleh Para Tamu Undangan dari 83 Negara

Kongres Internasional "Gerakan-gerakan Ekstremisme dan Takfiri dalam Perspektif Ulama Islam" yang akan diselenggarakan pada tanggal 23-24 November, akan dihadiri oleh ulama-ulama terkemuka dari 83 negara.

Menurut laporan IQNA, konferensi Pers Kongres Internasional "Gerakan-gerakan Ekstremisme dan Takfiri dalam Perspektif Ulama Islam" yang digelar pada hari Selasa, sebelum dhuhur (18/11/2014), di Auditorium Ridhwan Markas Basij Media, dengan dihadiri oleh Ayatullah Muhsin Araki, Sekretaris Jenderal Majma' Jahani Taqrib Mazahib Islami dan Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Mahdi Ali Zadeh, Sekretaris Staf Eksekutif Kongres.
Ayatullah Araki di awal pertemuan pers ini dalam ceramahnya dengan menjelaskan bahwa kongres ini adalah sebuah acara Ilmiah dan intelek, mengatakan, "Acara ini sangatlah penting dan belum pernah terjadi sebelumnya; sampai sekarang ini kita tidak pernah memiliki kongres dalam dunia Islam yang mampu mengumpulkan para ulama Islam dan mengumumkan sikap mereka terhadap gerakan-gerakan takfiri dan ekstremisme dan di situ dipaparkan pernyataan pandangan ilmiah, dokumenter, berargumen dan berhujah."
Dia, dengan mengisyaratkan akar pembentukan gerakan takfiri dalam dunia Islam mengatakan, "Salah satu faktor dominasi dunia dan arogansi, yang mana dengan dua motivasi ini memiliki peran dalam pembentukan dan dukungan kepada anasir takfiri; motivasi pertama adalah melawan terhadap kemunculan umat besar Islam dan satu umat, dimana revolusi Islam telah merintis dasar dan landasan-landasan pertama umat ini."
Ayatullah Araki menambahkan, lebih dari satu abad dimana para ulama dan para reformis dunia Islam telah memberikan slogan pembentukan satu umat dan mereka yakin bahwa solusi masalah dunia Islam tidak akan terealisasi kecuali hanya dengan kemunculan satu umat dan menciptakan persatuan Islam dalam dunia Islam; Pendahuluan-pendahuluan ide pembentukan satu umat Islam berawal dengan kemenangan Revolusi Islam di Iran dan kemudian penyebaran ide Revolusi yang akhirnya dengan munculnnya fenomena kebangkitan Islam secara menyeluruh, sebuah ide yang jauh dari gapaian tangan yang dengan munculnya beberapa fenomena, ide ini berubah menjadi sebuah ide yang dapat digapai dan ada dalam akses.
Dia mengingatkan, ide ini menyebabkan dominasi dunia tidak menerima akan kekuatan saingannya, di dunia dia merasakan adanya sebuah kekuatan yang menyaingi dirinya dan atau sedang terbentuk dan mencari jalan pencegahan dari pembentukan umat satu ini.
Sekretaris Jenderal Majma' Jahani Taqrib Mazahib Islami mengintroduksikan, penyebaran Islam dalam dunia Barat sebagai faktor kedua pembelaan dominasi dunia terhadap anasir teroris takfiri dan mengatakan, "Penyebaran Islam dalam masyarakat Barat sangatlah cepat dan komprehensif, sehingga kita setiap hari menyaksikan bergabungnya ribuan orang dari negara-negara Barat dalam agama Islam dan perkembangan masjid-masjid dan markas-markas religi di Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya."
"Untuk mencegah perkembangan ini maka arogansi dunia mulai bekerja dan jalan terbaik untuk mencegah perkembangan Islam dari satu sisi dan dari sisi yang lain mencegah pembentukan satu umat dengan menciptakan anasir-anasir takfiri, penyebaran dan mendukung anasir-anasir tersebut," lanjutnya.
Ayatullah Araki mengenai peran pemerintah reaksioner kawasan dalam pembentukan dan pengokohan anasir takfiri mengungkapkan, anasir-anasir ini ketika menyaksikan penyebaran kebangkitan Islam, maka masa depan dominasi dan tirani mereka di kawasan berada dalam bahaya, mereka tidak menemukan jalan keluar untuk menjaga kekuatan dan keberlangsungan tiraninya kecuali hanya dengan memperkuat anasir-anasir ekstremisme dan menciptakan kelompok-kelompok takfiri dan dukungan kepada mereka.
Demikian juga, dia mengatakan, "Faktor ketiga yang berpengaruh dalam kemunculan dan penguatan anasir ini adalah rezim Zionis; karena rezim ini merasakan dengan pertumbuhan Revolusi Islam dan penyebaran ide Revolusi Islam dan kedekatan faksi Muqawamah dengan rezim Zionis, maka eksistensinya berada dalam bahaya, dengan demikian, tiga piramida arogansi ini, rezim Zionis dan zona reaksi mulai bekerja dengan menciptakan anasir-anasir takfiri dan ekstrem, mereka mendukung dan menyebarkan, meskipun mereka juga merasakan bahwa gerakan-gerakan ini bisa jadi menjadi bumerang yang akan melawan diri mereka sendiri."
Sekretaris Jenderal Majma' Jahani Taqrib Mazahib Islami dengan statemen bahwa pembentukan gerakan-gerakan takfiri dan ekstrem memiliki sejarah panjang dalam sejarah Islam, mengatakan, "Karakteristik gerakan ekstrem dalam periode ini adalah adanya penyebaran dan dukungan yang dilakukan oleh tiga poros kekuatan ini."
"Sekarang ini gerakan ekstrem dan takfiri telah membidik semua eksistensi dunia Islam; yakni ideologi, persatuan, ekonomi, politik, dan keamanan dunia Islam hari ini diancam oleh gerakan ini; saat ini kita berada di jantung dunia Islam yang mampu memiliki peran efektif dalam pertumbuhan pemikiran, ilmiah, kebudayaan, ekonomi dan politik, dengan perantara tantangan ini mereka tidak mampu menjalankan peran yang harus dijalankan," lanjutnya.
Ayatullah Araki mengingatkan, kami mengharap kongres internasional ini mampu menjelaskan dimensi-dimensi bahaya ini dalam tingkat para pemikir, para ahli dan mufti dunia Islam dan menspesifikasikan sikap Islam dan agama serta sumber-sumber agama kita terhadap gerakan ini.
Dia dengan mengisyaratkan riwayat dari Rasulullah (Saw) mengatakan, "Rasulullah (Saw) dalam wasiatnya memperingatkan pengkafiran kaum muslimin dan beliau mewasiatkan, "Aku tidak melihat kalian membelakangi Islam dan nilai-nilai agama setelahku dan kalian mengkafirkan satu sama lain dan membunuh satu sama lainnya."
Dia menegaskan, kongres internasional ini hendak menjabarkan peringatan Rasulullah (Saw) ini dan menjelaskan; kami berharap kewajiban yang dimiliki oleh para ulama dalam menjelaskan dan melestarikan sunnah Rasulullah (Saw) mampu menjalankannya dalam kongres ini.
Sekretaris Jenderal Majma' Jahani Taqrib Mazahib Islam dengan statemen bahwa kongres ini sifatnya adalah ilmiah dan tidak memiliki warna politik mengungkapkan, penyelenggara kongres ini adalah dua marja besar dunia Syiah dan merupakan pemikir terbesar dan guru hauzah ilmiah Qom, Ayatullah al-Uzma Makarim Syirazi dan Ayatullah al-Uzma Ja'far Subhani.
Ayatullah Araki menambahkan, banyak dari para ulama dunia Islam dari Ahlussunnah, Syi'ah dan mazhab serta kelompok-kelompok dunia Islam yang ikut berpartisipasi dalam kongres ini dan kami mengharapkan hasil yang sangat positif dan mendasar dari kongres ini.
Kelanjutan dari pertemuan ini, Hujjatul Islam Ali Zadeh mengenai pendahuluan dan tujuan penyelenggaraan kongres internasional ini mengatakan, "Ide penyelenggaraan kongres ini sudah sejak tiga tahun silam terbersit dalam benak para ulama Qom; sebabnya juga kondisi dan situasi dunia Islam sekarang ini."
Dia dengan statemen bahwa kongres ini dihadiri oleh para tamu dari 83 negara dunia mengungkapkan, para tamu undangan diundang dalam tingkatan tinggi; semua mufti dan marja' agama kelompok Islam akan ikut berpartisipasi dalam kongres ini; kurang lebih 300 orang tamu luar negeri telah diundang dalam kongres ini dan selain para ulama ini, 200 orang ulama Syiah dan kurang lebih 100 ulama Ahlussunnah domestik juga akan hadir dalam kongres ini.
Demikian juga, dia mengatakan, "Tujuan akhir kongres ini adalah kita mampu membentuk kesepakatan internasional anti-Takfiri oleh ulama Islam, dengan artian bahwa banyak sekali dari ulama dunia Islam menjelaskan poin ini bahwa gerakan-gerakan ektrem dan takfiri bukanlah bagian dari Islam dan mereka adalah bacaan yang menyeleweng dari ajaran-ajaran Islam dan sama sekali tidak ada hubungan dengan Islam."
Ali Zadeh mengatakan, "Sampai sekarang ini lebih dari seribu ringkasan makalah telah dikirim ke kantor kongres, yang mana jumlahnya kurang lebih ada 700 makalah dipaparkan secara lengkap; selain makalah-makalah ini, juga akan dipamerkan sebagian aktivitas-aktivitas penelitian yang sudah siap, di antaranya adalah buku, "Penghancuran Karya-karya dan Bangunan Islam oleh Kelompok Takfiri dalam Dunia Islam", dan Pandangan dan Perspektif Mufassir, Teolog, Sejarawan Islam Anti-Gerakan Takfiri".
Dia dengan statemen bahwa 35 judul buku akan menjadi hasil Ilmiah kongres ini mengungkapkan, kongres empat komisi spesialis ini dengan topik "Genealogi Gerakan-gerakan Takfiri, "Ideologi Gerakan-gerakan Takfiri", "Politik dan Gerakan-gerakan Takfiri" dan "Cara Mengatasi dan Solusi dari Kondisi Sekarang".
Menurut laporan ini, kongres internasional "Gerakan-gerakan Ekstrem dan Takfiri dalam Perspektif Para Ulama Islam" akan diselenggarakan pada tanggal 23-24 November, di kota suci Qom.

 


source : www.iqna.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Inggris Tolak Rencana Pendirian Masjid Agung
Warga AS Gelar Demo Anti Serangan Suriah
Muslim Balas Iklan Anti-Islam dengan Santun
Operasi Pasukan Bayaran Saudi di Taiz, Berhasil Dipatahkan
Pengakuan Mengejutkan Anggota ISIS yang Tertangkap Tentara Irak
Hasyim Muzadi : Santri Mesti dibekali Kemampuan Tahlilul Masa’il
Sejak Putin jadi Presiden, Dibangun 7500 Masjid di Seluruh Wilayah Rusia
Riwayat Qarati: Sayid Ini Lagi, Belum Mengerjakan Shalatnya!
PBNU Gelar International Islamic Cultural Expo
Rakyat Iran Rayakan Keberhasilan Perundingan Nuklir

 
user comment