Indonesian
Friday 19th of July 2024
0
نفر 0

Seruan Ulama Marja untuk Meriahkan Peringatan Kemenangan Revolusi Islam

Seruan Ulama Marja untuk Meriahkan Peringatan Kemenangan Revolusi Islam

Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menekankan bahwa bangsa Iran dalam pawai akbar 22 Bahman akan menunjukkan tidak akan menerima kesenang-wenangan dan akan memberikan balasan setimpal kepada para penistanya. Hal itu disampaikan Rahbar pada Ahad (9/2) dalam pertemuan dengan para panglima dan pegawai Angkatan Udara dan sistem pertahanan anti-udara militer Republik Islam Iran. Menjelaskan sebab dan tujuan utama permusuhan Amerika Serikat dalam 36 tahun yang terus berlanjut serta kesalahan peritungan mereka dalam menghina dan memaksa bangsa Iran bertekuk lutut, beliau menyebutkan, dengan pertolongan Allah Swt, bangsa Iran dengan partisipasi kokoh dan animo mereka pada pawai akbar 22 Bahman, yang akan membuat musuh bertekuk lutut.

Berikut ajakan dan seruan serupa sejumlah ulama marja taklid kepada rakyat Iran untuk memeriahkan peringatan kemenangan revolusi Islam Iran pada rabu, 22 Bahman 1393 HS bertepatan dengan tanggal 11 Februari 2015.

Ayatullah Makarim Shirazi: Pawai 22 Bahman akan Melencengkan Perkiraan Musuh

Ayatullah al Uzhma Makarim Shirazi ketika mengawali penyampaian pelajaran Kharij Fiqh yang diasuhnya di Masjid A'dzham Qom menyinggung peringatan kemenangan revolusi Islam yang tahun ini menyentuh angka ke 36 tahun mengatakan pawai akbar 22 Bahman menjadi penting karena tujuan dibaliknya adalah untuk menunjukkan kekuatan dan kebersamaan rakyat Iran untuk terus mengawal jalannya revolusi sehingga dapat menciutkan nyali musuh-musuh revolusi Islam.

Menurutnya, keberhasilan dan pencapaian gemilang Republik Islam Iran dalam berbagai bidang dikarenakan besarnya dukungan yang diberikan rakyat kepada pemerintah dan Wilayatul Faqih.

Ulama Marja Taklid ini juga menyinggung upaya musuh yang selalu gagal, terutama perkiraan mereka yang selalu meleset bahwa Republik Islam Iran bisa dilemahkan setelah memasuki dasawarsa ketiga. Ayatullah Makarim Shirazi mengatakan, "Adanya agresi militer selama 8 tahun atas Iran, embargo ekonomi yang diberlakukan bahkan sampai saat ini, pengucilan politik, tekanan dan proganda negatif yang selalu dilancarkan musuh adalah upaya mereka untuk melemahkan dan menguasai kembali Negara ini."

"Kalau sekiranya berbagai tekanan dan kesulitan yang ditimpakan kepada rakyat Iran tidak disikapi dengan kesabaran dan ketegaran, sudah lama bangsa ini bertekuk lutut. Alhamdulillah, rakyat memiliki asas keyakinan yang kuat pada agama, sehingga roda revolusi masih terus menggelinding dan mereka selalu gagal untuk menghentikan lajunya." tambahnya.

Ayatullah Makarim Shirazi menilai, pesan asli dan terpenting dari pawai akbar 22 Bahman adalah pernyataan terbuka rakyat Iran akan kesetiaannya pada Revolusi Islam dan Wilayatul Faqih. Kehadiran dan keikutsertaan dalam pawai akbar adalah janji rakyat untuk tetap menjaga kedaulatan Iran diatas sistem pemerintahan Islam. Menurutnya, pawai akbar 22 Bahman adalah panggung rakyat Iran untuk mempertontonkan kepada dunia, bahwa rakyat Iran bersatu, sehati dan senantiasa merajut kebersamaan untuk membela dan menjaga jalannya revolusi Islam Iran. "Para musuh menyangka, adanya keanekaragaman di Iran dapat dijadikan alat untuk memecah belah bangsa ini, namun ternyata ketika melihat rakyat Iran gempita dan turun bersama dalam pawai akbar, mereka menjadi putus ada dan ragu akan keberhasilan upaya-upaya mereka." jelas penulis kitab tafsir al Amtsal ini.

Kepada seluruh rakyat Iran, ulama hauzah ilmiah Qom ini mengatakan, "Jangan meremehkan dan memandang kecil pengaruh dari pawai akbar 22 Bahman ini. Pawai inilah yang menjungkalkan segala prediksi musuh. Hadir dan ikut serta dalam pawai akbar menjadi wajib hukumnya, karena dengan ini, dapat menggetarkan musuh-musuh dan menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Iran mencintai dan mendukung republic Islam ini. Saya optimis, rakyat Iran memahami ini dan menjalankan kewajibannya masing-masing."

Pada bagian lain penyampaiannya, Ayatullah Makarim Shirazi mengatakan, "Musuh telah menggelontorkan dana yang sangat besar untuk memicu dan menyulut kekacauan dan konflik di Irak dan Suriah. Begitupun dengan apa yang mereka coba terapkan di Iran. Namun Alhamdulillah, upaya mereka tidak menghasilkan apa-apa, dan yakinlah pengikut Ahlul Bait, insya Allah akan jadi pemenangnya."

Ajakan Ayatullah Nuri Hamadani atas segenap Rakyat Iran

Ayatullah al Uzhma Nuri Hamadani juga dalam pelajaran Kharij Fiqh yang disampaikan dihadapan ribuan santrinya mengajak segenap rakyat Iran untuk memeriahkan pawai akbar 22 Bahman yang bersamaan dengan 11 Februari 2015 rabu ini.

Ayatullah Nuri Hamadani mengatakan, "Kita meyakini bahwa kemenangan revolusi Islam Iran ini adalah fase persiapan kemunculan Imam Mahdi Afs, karenanya memperingatinya dan secara gempita memeriahkannya adalah mengandung nilai maknawi yang sangat besar."

Menurutnya, kemenangan revolusi Islam Iran telah membangkitkan rasa optimisme bangsa-bangsa tertindas di dunia karenanya menjadi penting untuk senantiasa mengulang gaung perjuangannya. "Laki-laki dan perempuan, tua dan muda, saya harap semuanya bergabung dalam pawai akbar 22 Bahman untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa rakyat Iran sampai saat ini masih terus mendukung revolusi Islam dan sistem Wilayatul Faqih. Kebersamaan dalam pawai akbar adalah pameran kekuatan dan kebulatan tekad yang dapat menciutkan nyali para musuh." ungkap ulama marja taklid ini.

"Sesuai kondisi kekinian, maka wajib hukumnya untuk terus menjaga persatuan dan kebersamaan dalam mengawal utuhnya kedaulatan negeri dan sistem pemerintahan Islam ini. Karena melalui pawai akbar, semua tekad itu bisa ditunjukkan, maka sudah semestinya hadir dan ikut serta dalam pawai akbar 22 Bahman bagi rakyat Iran yang tidak memiliki halangan, menjadi wajib hukumnya." tambahnya lagi.

Ajakan Ayatullah Ja'far Subhani

Ayatullah al Uzhma Ja'far Subhani dalam penjelasannya menyebutkan revolusi Islam Iran adalah kemenangan besar yang merupakan anugerah dan nikmat dari Allah Swt, karenanya sudah semestinya untuk disyukuri dan menurutnya hadir dalam pawai akbar 22 Bahman adalah bentuk dari kesyukuran tersebut.

Ulama yang ahli tafsir ini menyinggung penyebutan "Hari-hari Allah" dalam al-Qur'an mengatakan, "Allah Swt menekankan pentingnya mengingat hari-hari Allah dalam al-Qur'an karena mengandung pelajaran yang sangat besar dan banyak. Meski semua hari adalah milik Allah, namun untuk sejumlah hari tertentu, Allah memberikan kekhususan untuk mengenang peristiwa yang terjadi didalamnya. Pertannyaannya pada hari-hari Allah tersebut, peristiwa besar apa yang telah terjadi?. Jawabannya, adalah pada hari itu, adalah hari menangnya kebenaran atas kebatilan. Hari berkuasanya cahaya atas kegelapan. Hari-hari tersebut menjadi istimewa karena menjadi penyebab hidayah bagi umat manusia dan merupakan nikmat Allah yang ditampakkan."

Ayatullah Ja'far Subhani menambahkan. "Salah satu dari hari-hari Allah adalah berhasilnya Nabi Musa As dan kaumnya lolos dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya. Tenggelamnya Fir'aun dan bala tentaranya di lautan menjadi peristiwa penting, dan Allah memerintahkan kaum Yahudi untuk mengingat dan mensyukuri nikmat yang Allah berikan pada hari itu untuk mereka."

"Berkenaan dengan hari kemenangan revolusi Islam dan tenggelamnya keangkuhan dan pengaruh musuh pada 22 Bahman maka kitapun dapat menggunakan ayat ini sebagai dalil untuk menjadikan hari itu sebagai hari besar yang akan senantiasa diingat dan dikenang. Bahwa hari itu, keadilan menang atas kezaliman, kebenaran telah menggulung kebatilan dan cahaya telah mengusir pekatnya kegelapan." Tambahnya.

"Namun disayangkan, masih banyak kekurangan yang kita miliki, yang sebenarnya menunjukkan masih kurang bersyukurnya kita. Hari ini masalah hijab, akhlak dan keamanan masih menjadi problem kita. Semoga kedepannya kita bisa lebih memperhatikan persoalan-persoalan penting ini." ungkapnya.

Ayatullah Jawadi Amuli: Kemenangan Revolusi adalah Amanah Ilahi

Ayatullah al Uzhma Jawadi Amuli dalam penyampaiannya mengajak seluruh lapisan masyarakat Iran untuk hadir dalam peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran. Beliau berkata, "Hanya dengan menghadirkan diri pada pawai akbar 22 Bahman tidak pernah cukup, sebab turut serta dalam pawai akbar hanyalah pernyataan janji setia untuk terus mengawal jalannya revolusi Islam, pasca itu yang dituntut adalah pengamalan dari pernyataan janji tersebut, bahwa yang dilakukan untuk mengawal kemenangan revolusi Islam adalah mengubah kejahiliyaan menjadi keimanan dan hidup berdasarkan prinsip rasionalitas dan ilmu syar'i."

Menurut Ayatullah Jawadi Amuli, kemenangan Revolusi Islam di Iran adalah amanah Ilahi yang harus dijaga. "Kita sampai hari ini masih bisa menghirup udara kemerdekaan dan kemenangan yang penuh berkah ini. Keberkahan kemenangan yang kita rasakan ini adalah amanah Ilahi, titipan dari Imam, Syuhada dan mereka yang cacat dalam perang serta para sukarelawan yang mereka berikan diatas pundak kita. Karenanya menjadi kewajiban kita untuk menjaga amanah ini dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi, patut untuk diketahui dan terus diingat, baik oleh pemerintah, rakyat, ulama, santri, mahasiswa dan semuanya bahwa kemenangan revolusi ini adalah amanah dari Allah Swt yang tidak boleh disia-siakan."

"Saya optimis, bahwa rakyat Iran yang mulia, akan hadir dalam pawai akbar 22 Bahman, untuk menunjukkan tekad yang kuat dan terus membara untuk mengawal jalan dan mewujudkan cita-cita revolusi. Semua kesungguhan para demonstran dan setiap langkah kaki yang mereka ayunkan dalam pawai akbar ini semoga dipandang Allah Swt dengan pandangan kasih sayang, bahwa apa yang mereka lakukan adalah dalam rangka mensyukuri nikmat dari Nya dan menjaga kelestarian pesan revolusi ini." ungkapnya.

Ayatullah Madzhahiri Mengingatkan Pentingnya Pawai Akbar 22 Bahman

Ayatullah al Uzhma Madzhahiri dalam pernyataannya menyebutkan pentingnya ikut serta dalam pawai akbar 22 Bahman yang jatuh pada hari rabu 11 Februari 2015. Dalam pesannya Ayatullah Madzhahiri menekankan semangat revolusi Islam Iran harus terus dijaga. Menurutnya pawai akbar 22 Bahman dapat menggentarkan musuh dan membuat mereka tidak berkutik dalam membuat tipu daya untuk melemahkan Iran dan umat Islam

 


source : www.abna.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Filosofi Peringatan Acara Hari Ketiga, Ketujuh, Keempat Puluh dan Haul Kematian
Peristiwa-peristiwa alam saat dan sesudah Imam Husein (as) terbunuh
Sikapi Pembantaian Syiah di Nigeria, Aliansi Anti Perang Serukan Unjuk Rasa
Nasihat Rahbar Untuk Suami Istri, Saling Membantu
Mengapa pada surah al-Baqarah disebutkan, “Dzalika al-kitab” dan tidak disebutkan ...
Ali bin Husein Terlahir ke Dunia
Studi dan Telaah Kritis atas Ajaran Budha
Mengapa Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab dan mengapa tidak dengan bahasa lain?
Anak-anak Adam dengan siapa mereka menikah?
Bersama Kafilah Ramadhan (2)

 
user comment