Ucapan para Imam as semuanya mengandung ilmu dan pencerahan, sehingga siapa saja yang mendengarkan ucapan mereka akan bertanya bagaimana mungkin seorang manusia dapat berbicara sedemikian indahnya dan pada saat yang sama memiliki pengaruh luar biasa. Selain itu, ilmu yang terkandung dalam ucapan mereka sangat dalam dan luas.
Tentu saja jawaban atas pernyataan semacam ini sangat mudah dan jelas. Para Imam Maksum as dikarenakan mereka senantiasa bersandar pada sumber ilmu yang tak terbatas, yaitu Allah Swt.
Satu dari ucapan indah dan penuh makna yang keluar dari lisan mubarak Imam Ali as disampaikannya dihadapan mereka yang ikut melaksanakan salat berjamaah dengannya. Waktu itu beliau berdiri di atas mimbar dan berbicara tentang mengikuti kebenaran dan menolak kebatilan. Beliau berusaha agar apa yang akan disampaikannya diingat oleh masyarakat dan mengamalkannya.
Imam Ali as berkata, “Wahai masyarakat! Hendaknya kalian merasa malu membicarakan keburukan saudara muslim kalian dan berbicara di belakangnya... Ketahuilah bahwa jarak antara kebenaran dan kebatilan hanya empat jari.”
Seorang yang hadir bertanya, “Wahai Ali! Bagaimana bisa jarak antara kebenaran dan kebatilan tidak lebih dari empat jari?”
Imam Ali as memang sejak awal menanti pertanyaan itu lalu meletakkan empat jarinya di antara telinga dan matanya. Setelah itu beliau berkata, “Kebatilan adalah ketika Anda mengatakan ‘Saya mendengar’ dan kebenaran adalah ketika Anda mengatakan, ‘Saya melihat’.” (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
source : abna