Menurut Kantor Berita ABNA, upaya kelompok takfiri untuk menimbulkan keresahan dan memincu perselisihan sektarian di Kuwait dengan melakukan aksi bom bunuh diri di Masjid Imam Shadiq As yang merenggut nyawa 25 orang dari warga Syiah dan ratusan orang lainnya menemukan kegagalan.
Jika sebelumnya shalat jum’at dikerjakan secara terpisah antara jamaah Sunni dengan Syiah, pada jum’at [3/7] rakyat Kuwait mengadakan shalat jum’at secara bersama-sama. Muslim Syiah dan Sunni berada pada satu jamaah yang sama di masjid-masjid seantero Kuwait. Demikian pula shalat Jum’at di Masjid al Kabir di ibu kota Kuwait yang dihadiri oleh raja Kuwait Syaikh Shabah al Ahmad al Shabah dan putera mahkota Syaikh Ahmad al Jabbar al Shabah dan sejumlah pejabat penting lainnya.
Shalat Jum’at bersama wargas muslim Sunni dan Syiah menjadi hal yang bersejarah bagi rakyat Kuwait. Aksi teror sepekan sebelumnya yang bermaksud untuk memecah belah menemukan kebuntuan, bahkan rakyat Kuwait menjadi semakin bersatu dalam menghadapi makar dan konspirasi besar untuk memecah belah umat Islam.