Indonesian
Thursday 18th of July 2024
0
نفر 0

Imam Husein as Tiba di Karbala

Tanggal 2 Muharam 61 Hijriah, Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw bersama dengan anggota keluarga dan sahabat setia beliau, tiba di tanah Karbala. Ketika sampai di sana beliau menanyakan nama tempat itu. Ketika mendengar bahwa nama tempat ini adalah Karbala, beliau menangis seraya berkata, "Turunlah kalian. Di sinilah darah kita akan diteteskan dan tempat kuburan kita. Di sinilah kuburan kita akan menjadi tempat ziarah. Begitulah kakekku Rasulullah menjanjikan."
Imam Husein as Tiba di Karbala


Tanggal 2 Muharam 61 Hijriah, Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw bersama dengan anggota keluarga dan sahabat setia beliau, tiba di tanah Karbala. Ketika sampai di sana beliau menanyakan nama tempat itu. Ketika mendengar bahwa nama tempat ini adalah Karbala, beliau menangis seraya berkata, "Turunlah kalian. Di sinilah darah kita akan diteteskan dan tempat kuburan kita. Di sinilah kuburan kita akan menjadi tempat ziarah. Begitulah kakekku Rasulullah menjanjikan."


 
 
Mendengar seruan ini, para sahabat beliau turun dan menurunkan seluruh barang bawaan. Pasukan Hurr bin Yazid al-Riyahi mengambil posisi di tempat berhadapan dengan rombonganImam Husein as.
 
 
 
Imam Husein as mengumpulkan seluruh keluarga dan memandangi mereka. Beliau pun menangis. Setelah itu, beliau berkata, "Ilahi! Mereka telah mengusir kami dari tanah suci kakekku. Bani Umayah telah menzalimi hak kami. Ya Allah! Ambillah hak kami dari para lalim dan menangkanlah kami atas musuh-musuh kami."
 
 
 
Ubaidillah bin Ziyad menulis sepucuk surat kepada Imam Husein as yang berisi, "Berita ketibaanmu di Karbala telah kami terima. Yazid bin Muawiyah telah memerintahkanku supaya aku tidak tidur sebelum membunuhmu, atau engkau menerima ketentuanku dan ketentuan Yazid bin Mua'wiyah. Wassalam." Imam Husein as berkata, "Surat ini tidak perlu dijawab, karena Ubaidillah memang sudah ditentukan menerima azab Ilahi."
 
 
 
Setelah Imam Husein as membaca surat Ubaidillah Ibn Ziyad, beliau berkata, "Semoga tidak berjaya golongan yang telah rela membeli keridaan manusia dengan harga amarah Allah (Yaitu lebih mementingkan keridaan manusia atas amarah Allah)."
 
 
 
Beberapa bulan sebelumnya,  Imam Husein pergi meninggalkan kota Madinah menuju Mekah dalam rangka penolakannya untuk berbaiat atau berjanji setia kepada Yazid bin Muawiyah yang mengangkat diri sebagai khalifah kaum Muslimin.
 
 
 
Sementara itu, ribuan surat dari warga Kufah disampaikan kepada Imam Husain untuk mengundang beliau agar datang ke kota itu untuk memimpin perjuangan melawan Khalifah Yazid yang sangat kejam. Untuk memenuhi undangan itu, Imam Husein beserta 72 orang rombongan beliau, meninggalkan kota Madinah menuju Irak. Namun, ternyata warga Kufah yang mendapat represi dari pemerintahan Yazid, berbalik menentang Imam Husein, sehingga sebelum sampai ke kota Kufah, Imam Husein sudah dicegat oleh pasukan Kufah dan digiring ke Karbala. (IRIB Indonesia)


source : irib
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

MUI dan Mutiara Hikmah dari Peziarah
Kepemimpinan Imam Sajjad as di Era Genting Sejarah Islam
Imam Hasan, Putra Tercinta Rasul
Memaknai Kembali Khotbah Historis Sayyidah Zainab di Hadapan Yazid
Tawassul, Tanda Cinta Nabi pada Ummatnya
Imam Musa Kadzim Muara Kebaikan
Makna Gelar Al-Masih & “Pengembala yang Baik”
Ku merinduimu Ya Haidar
Ihwal Dialog Fathimah as dengan Malaikat
Apakah Dunia Pasca Imam Mahdi akan Berakhir?

 
user comment