Kemenangan-kemenangan penting militer dan pasukan rakyat Suriah dalam beberapa hari terakhir telah menciptakan cakrawala baru di negara yang dilanda perang itu.
Editorial koran Jomhouri-e Eslami cetakan Tehran, Rabu (18/11/2015) menulis, transformasi baru yang terjadi di medan tempur Suriah telah mengubah perimbangan kekuatan yang berpihak pada pemerintah Damaskus.
“Transformasi ini tentu saja bertentangan dengan ambisi negara-negara yang sudah bekerja keras selama hampir lima tahun untuk menggulingkan pemerintah Damaskus dan mereka telah melakukan upaya maksimal dalam hal ini,” tambahnya.
Jomhouri-e Eslami lebih lanjut menulis, Barat telah mengeluarkan dana miliaran dolar, mengirim ribuan teroris ke wilayah Suriah dan memberikan senjata dan perlengkapan militer kepada mereka untuk menggulingkan pemerintah Suriah. Namun, kini upaya-upaya mereka gagal total.
Menurutnya, akar kebencian negara-negara tersebut terhadap Damaskus adalah karena kebijakan dan sikap anti-Zionis yang ditunjukkan oleh Suriah selama beberapa dekade lalu.
“Perubahan itu untuk pertama kalinya dapat disaksikan pada konferensi Wina, yang dihadiri oleh 17 negara termasuk Republik Islam Iran,” tulisnya.
Dalam konferensi Wina, PBB dan negara-negara Barat untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir mengakui kekuatan pemerintah Suriah dan mereka menganggap perlu melibatkan Damaskus untuk mencapai segala bentuk solusi. (IRIB Indonesia/RM)
source : irib