Eksekusi mati terhadap Sheikh Nimr Baqir al-Nimr, ulama terkemuka Syiah Arab Saudi telah menuai kecaman keras dari berbagai kalangan termasuk dari para Marji Besar Syiah di Republik Islam Iran seperti Ayatullah Hussein Nouri Hamedani, Ayatullah Javadi Amoli dan Ayatullah Jafar Subhani.
Ayatullah Nouri Hamedani dalam sebuah pernyataan, mengecam eksekusi terhadap Sheikh al-Nimr dan mengatakan, Ahlussunnah dan Syiah diharapkan merespon tragedi ini.
Beliau menambahkan, selama ini banyak negara telah menuntut Arab Saudi untuk membatalkan pelaksanaan eksekusi mati terhadap Sheikh al-Nimr.
Menurut Ayatullah Nouri Hamedani, eksekusi mati terhadap ulama besar itu merupakan penghinaan terhadap umat Islam dunia.
Marji besar Syiah tersebut lebih lanjut menjelaskan, Arab Saudi memiliki aliran khurafat, dan melalui dukungan kepada kelompok-kelompok teroris dan Takfiri seperti ISIS dan Boko Haram, mereka ingin mencemarkan citra Islam dan menunjukkan Islam sebagai agama kekerasan, padahal Nabi Muhammad Saw adalah nabi rahmat.
Sementara itu, Ayatullah Subhani mengatakan, Sheikh al-Nimr hanya seorang penuntut keadilan dan ketakwaan. Ia, lanjutnya, hanya ingin mencegah tirani sebuah keluarga, yaitu keluarga yang menetapkan sebuah negara dengan namanya dan berbuat apapun yang diinginkan tanpa menghormati suara rakyat.
Beliau menambahkan, Sheikh al-Nimr hanya memiliki satu tuntutan; yaitu pemerintahan yang adil di Arab Saudi.
Di wilayah timur Arab Saudi, lanjut Ayatullah Subhani, terdapat penduduk Syiah yang tertindas, dan perkatan Sheikh al-Nimr waktu itu adalah ketertindasan ini harus dihapus.
Di sisi lain, Ayatullah Javadi Amoli dalam sebuah pesan, mengecam eksekusi mati Sheikh al-Nimr. Beliau menilai pelaksanaan hukuman mati terhadap ulama pejuang ini sebagai dasar runtuhnya rezim Al Saud.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi pada Sabtu (2/1/2015) mengumumkan pelaksanaan hukuman mati terhadap empat tokoh Syiah Arab Saudi termasuk Sheikh Nimr. (IRIB Indonesia/RA)
source : irib
