Seorang sahabat Imam Ali as berkata kepadanya, "Wahai
Ali! Engkau adalah khalifah umat Islam dan pengganti
Rasulullah Saw. Tapi setiap kali melihatmu, aku
menyayangkanmu. Mengapa engkau harus memakai pakaian
seperti ini?"
Imam Ali as menjawab, "Pakaian sederhana dan kasar
memiliki kekhususan tersendiri yang tidak engkau
ketahui."
Sahabatnya itu menjadi ingin tahu dan bertanya, "Apa
kekhususannya?"
Imam Ali as berkata, "Pakaian sederhana dan kasar dapat
melembutkan hati dan menghinakan hawa nafsu. Hal ini
hanya dapat dipahami oleh orang-orang mukmin. Mereka
juga tahu bahwa dunia dan akhirat saling bermusuhan dan
jalan keduanya saling bertentangan. Mereka yang
mencintai dunia, maka cinta dunia itu bersemayam di
hatinya dan ia kehilangan akhirat. Sementara mereka
yang menerima akhirat akan membuang dunia dengan segala
kemegahannya dari hatinya ... Dunia dan akhirat seperti
Timur dan Barat. Barangsiapa yang berjalan di antara
keduanya, maka dengan sendirinya ia akan menjauh dari
yang lainnya dan mendekati yang satu lagi ..."
Pahala Menghormati Tamu
Suatu hari Salman al-Farisi pergi ke rumah Nabi
Muhammad Saw. Ketika tiba, Nabi Saw dengan penuh kasih
sayang menemuinya dan mempersilahkannya masuk. Salman
masuk dan duduk di ruangan. Nabi Saw memberikan
sandaran yang biasa dipakainya kepada Salman untuk
dipakai bersandar. Salman merasa tidak enak dan
berkata, "Sandara ini milik Anda. Saya tidak berani
menerimanya dan meletakkannya di punggungku."
Nabi Saw berkata, "Apakah engkau tetap bersikeras
dengan pendapatmu, sekalipun engkau tahu bahwa dengan
perbuatanku ini Allah Swt menghapus dosa-dosaku?"
Salman kemudian mengambil sandaran yang ditawarkan Nabi
Saw.
Setelah itu Nabi Saw berkata, "Allah Swt akan
mengampuni dosa orang yang berlaku baik kepada tamunya
dan akan menambah rezekinya."
source : alhassanain