Muhammad bin Ajlan mengisahkan: “Suatu ketika aku merasa kalut, serba kekurangan dan tidak berdaya sehingga aku memutuskan untuk meminta bantuan uang pada Hasan bin Zaid yang kala itu menjabat sebagai gubernur Madinah. Sebagai teman, aku berharap banyak dia bisa berbelas kasih padaku. Di depan pintu rumah dinasnya, aku bertemu dengan Muhammad bin Abdullah. Begitu melihatku limbung tak tentu arah, dia menanyakan keadaanku. Aku keluhkan padanya tentang semua kesulitan yang menderaku dan bahwa aku tak melihat ada yang bisa membantuku kecuali Hasan bin Zaid. "
Lalu Abdullah bertutur, ‘Keperluanmu tidak akan terpenuhi karena sesungguhnya aku telah mendengar pamanku, Ja'far ash-Shadiq, menyatakan bahwa Allah telah mewahyukan pada salah seorang nabi-Nya kalimat sebagai berikut, ‘Aku bersumpah demi Kebesaran dan Keagungan-Ku bahwa Aku akan memupus harapan semua orang yang karena kemiskinan dan kekurangannya berharap menerima bantuan dari selain Aku dan Aku niscaya akan mempermalukannya di mata seluruh orang dan menjauhkannya dari karunia dan belas kasih-Ku. Apa alasan hamba-Ku yang sedang kesusahan meminta keringanan dari selain-Ku padahal Akulah yang mengatur dan mengendalikan semua takdir dan nasib?! Apakah dia berharap memperoleh sesuatu dari makhluk padahal senantiasa Akulah yang Maha Mencukupi dan Maha Pemurah?!’
source : alhassanain