Konferensi luar biasa Persatuan Ulama Muqawamah Internasional pada kamis (5/5) telah berlangsung di Beirut ibu kota Lebanon dengan mengangkat tema “Perlawanan Konstruktif dan Terorisme Destruktif”.
Pertemuan ini di pimpin oleh Syaikh Mahir Hamoud sekretaris jenderal lembaga persatuan ini dan turut pula hadir para tokoh politik dan keagamaan dari negara-negara Iran, Lebanon, Suriah, Irak, Bahrain, Indonesia, Malaysia dan Turki.
Demikian pula pada konferensi luar biasa ini, di samping Hujjatul Islam wal Muslimin Akhtari sekjen Majma Jahani Ahlul Bait As dan sejumlah anggota dari organisasi ini, hadir pula Ayatullah Muhsin Mujtahid Syabestari, Hujjatul Islam wal Muslimin Sayyid Abul Hasan Nawwab, Ayatullah Mahdi Hadwi Tehrani serta Dr. Ali Akbar Velayati yang merupakan anggota-anggota Dewan Tinggi Majma.
Ayatullah Taskhiri: Teguh Melawan Kebatilan adalah Identitas Ulama Islam
Sesi pagi pada pertemuan tersebut, Dr. Ali Akbar Velayati sekjen Dewan Kebangkitan Islam Dunia, Ayatullah Muhsin Araki sekjen Lembaga Internasional Pendekatan antar Mazhab, Syaikh Na’im Qasim wakil sekjen Hizbullah Lebanon, Dr. Muhammad Taufik Ramadhan al-Buthi sekjen Persatuan Ulama Syam, Kamal Helbawi dari Mesir, Syaikh Mahmud Khalaf al-‘Isawi Imam besar Mesjid Syaikh Abdul Qadir Gilani kota Bagdad, Ayatullah Taskhiri Ketua Dewan Tinggi Lembaga Internasional Pendekatan antar Mazhab serta Dr. Muhammad Hasan Tabraiyan Sekretaris Persatuan Ulama Muqawamah Internasional turut menyampaikan pidato pada kesempatan tersebut.
Ayatullah Araki di awal pidatonya menekankan perlunya solidaritas terhadap Hizbullah dan arus muqawamah, beliau melanjutkan, “Ciri-ciri dan kekhususan kelompok muqawamah di ambil dari Al-Quran, Hadits-hadits serta ma’arif Rasulullah Saw.”
Ia menambahkan, “Muqawamah terbentuk berdasarkan iman kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw dan fungsinya pun di dasarkan pada iman ini pula, ketaatan dan loyalitas arus muqawamah kepada iman ini telah menunjukkan ketulusan arus ini”.
Syaikh Na’im Qasim dalam satu pernyataan mengungkapkan, “Para teroris takfiri merupakan bentukan Amerika dan Israel untuk menghadapi Islam, mereka berusaha melakukan dominasi di kawasan, namun kemudian berhadapan dengan arus muqawamah yang menjadi harapan masa depan bangsa-bangsa”.
Wakil sekjen Hizbullah Lebanon lebih lanjut menegaskan bahwa rezim saudi, tim camp david serta kelompok-kelompok takfiri merupakan segi-tiga disain permusuhan terhadap bangsa-bangsa di kawasan, Ia mengatakan, “Amerika dan rezim zionis adalah pimpinan koalisi ini”.
Begitu pula, Ayatullah Taskhiri pada konferensi ini dengan menyinggung masalah identitas ulama muslim mengungkapkan, “Keteguhan menghadapi kebatilan merupakan identitas ulama dunia Islam. Jalan kebenaran telah menjelma dalam arus muqawamah sementara jalan kebatilan telah memanifestasi dalam segi-tiga arogansi dunia, zionis beserta agen-agen upahan mereka di kawasan.”
Ayatullah Akhtari: Lembaga Persatuan Ulama Islam Dibentuk untuk Menghadapi Zionis
Pada sesi sore sidang tersebut juga di isi dengan pidato oleh Sayyid Ali Fadhlullah dari Lebanon, Sayyid Muhsin Hakim dari Irak, Syaikh Ahmad al-Zeyn dari Lebanon, Syaikh Abdullah al-Daqqaq dari Bahrain, Dr. Hasan Bidmz wakil Partai Kebahagiaan(Saadet Partisi) Turki serta Hujjatul Islam wal Muslimin Akhtari sekjen Majma Jahani Ahlul Bait As.
Sekjen Majma Jahani Ahlul Bait As. dalam sebuah pernyataan pada konferensi tersebut mengecam tindakan sebagian negara-negara kawasan yang mencap Hizbullah sebagai kelompok teroris, beliau menambahkan, “Saat ini sebagian negara-negara bukannya memberi dukungan kepada arus muqawamah tetapi malah melakukan tindakan-tindakan menentang arus ini”.
Beliau melanjutkan, “Lebih dari 60 tahun yang lalu negara Palestina di duduki lantaran partisipasi kekuatan-arogan dengan sebagian negara-negara konservatif di kawasan; Pemimpin sebagian negara-negara konservatif tersebut bukan hanya tidak melakukan protes terhadap tindakan rezim penjajah ini tetapi malah mengupayakan normalisasi hubungan dengan rezim zionis di kawasan ini!”
Hujjatul Islam wal Muslimin Akhtari pada akhir pidatonya mengatakan, “Terbentuknya Persatuan Ulama Muqawamah Internasional adalah suatu kesempatan baik bagi ulama dunia Islam dan mereka harus sepenuhnya berusaha menghadapi rezim zionis serta agenda normalisasi hubungan dengan rezim ini”.
Persatuan Ulama Muqawamah Internasional di didirikan pada tahun 2014, lembaga persatuan ini sejak terbentuk sampai saat ini telah melangsungkan enam kali konferensi yang di hadiri ulama dari negara-negara dunia Islam untuk menghadang arus zionisme.
source : abna24