, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (5/9) dalam pesan haji tahun ini menegaskan, ritual wajib haji, menunjukkan keagungan umat Islam kepada musuh dan memperlihatkan jauhnya Muslimin dari limbah korupsi, kehinaan dan pelemahan umat manusia yang dilakukan oleh kubu imperialis dunia.
Dalam pesannya, Rahbar menuturkan, penguasa Arab Saudi yang menutup jalan menuju Baitullah, bagi jemaah haji Iran, adalah orang-orang tersesat bermuka penuh dosa yang menganggap kelangsungan kekuasaannya dapat dijaga dengan mematuhi keinginan-keinginan kubu imperialis dan persekutuannya dengan rezim Zionis Israel serta Amerika Serikat, dan dalam hal ini Saudi tak pernah berhenti melakukan berbagai pengkhianatan.
Rahbar juga menyinggung tewasnya ribuan jemaah haji dalam tradegi Mina tahun lalu dan jatuhnya crane di Masjidil Haram dan menerangkan, para pengamat dan analis profesional memperhatikan insiden tersebut dan menganggap pemerintah Saudi sebagai pihak yang bertanggung jawab, selain memang ada kecurigaan bahwa kejadian itu direkayasa oleh mereka sendiri.
Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa rakyat Iran masih berduka atas gugurnya jemaah haji di Mina, mereka sedih dan marah.
"Penguasa Saudi bukan saja tidak bersedia meminta maaf, mengungkapkan penyesalan dan menuntut para pelaku insiden mengerikan tersebut, mereka bahkan tanpa rasa malu tidak mau membentuk tim pencari fakta internasional dari negara-negara Islam," ujarnya.
Rahbar menambahkan, lengkingan suara propaganda mereka dan mufti-mufti pendosa dan pemakan barang haram yang terang-terangan, dengan menentang kitab suci dan sunnah, serta mengeluarkan berbagai macam fatwa, telah melemparkan tuduhan yang sia-sia terhadap Iran dengan melarang jemaah haji negara ini untuk melaksanakan ritual haji tahun ini di Tanah Suci.
Ia melanjutkan, para penguasa penyebar fitnah itu menjerumuskan Dunia Islam ke dalam perang saudara, pembunuhan dan melukai warga tidak berdosa, dengan membentuk dan mempersenjati kelompok-kelompok teroris Takfiri dan penjahat. Mereka menciptakan banjir darah di Yaman, Irak, Syam (Suriah), Libya dan beberapa negara lain. Mereka adalah para pemain politik yang mengulurkan tangan persahabatan kepada Israel dan menutup mata atas penderitaan dan musibah yang menimpa rakyat Palestina, serta terus memperluas penindasan dan pengkhianatannya di Bahrain.
Ayatullah Khamenei mengungkapkan, penguasa Saudi tahun ini selain melarang jemaah haji Iran dan jemaah haji dari beberapa negara lain untuk berhaji, juga melakukan pengawasan super ketat yang belum pernah dilakukan sebelumnya terhadap jemaah haji dengan bantuan dinas-dinas intelijen Amerika dan Israel, dan membuat Baitullah menjadi tidak aman bagi semua orang.
source : abna24