Indonesian
Friday 29th of March 2024
0
نفر 0

Sepenggal kisah Imam Muhammad Baqir as

Nama Imam Baqir as adalah Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain as. Rasulullah saw memberinya gelar dengan Al-Baqir (penyingkap ilmu) karena pengetahuannya yang dalam. Beliau lahir pad
Sepenggal kisah Imam Muhammad Baqir as



Nama Imam Baqir as adalah Muhammad bin Ali

Zainal Abidin bin Husain as. Rasulullah saw

memberinya gelar dengan Al-Baqir (penyingkap

ilmu) karena pengetahuannya yang dalam.

Beliau lahir pada tahun 57 Hijriah di kota

Madinah al-Munawwarah. Usia beliau pada

peristiwa Karbala masih 4 tahun. Ibunya

adalah Fathimah binti Imam Hasan Al-Mujtaba.

Oleh karena itu, Imam Baqir diberi nama Ibnul

Khiratain (anaknya dua orang yang terbaik).

Imam meninggal dunia pada tahun 114 Hijriah.

Terdapat sebuah hadis terkenal Nabi saw

kepada Jabir Al-Anshari yang mengatakan:

“Wahai Jabir, engkau akan mengalami dan akan

bertemu dengan putraku Muhammad bin Ali bin

Husain as yang terkenal di kitab Taurat

dengan Al-Baqir, maka apabila engkau bertemu

dengannya sampaikanlah salamku padanya”.

Pada suatu hari khalifah Bani Umayyah, Hisyam

bin Abdul Malik mengundang Imam Baqir as ke

kota Syam. Imam Baqir as bersama Imam Ja’far

as memasuki majelis Hisyam dan melihat para

pembesar sedang berdiri dan memanah sasaran

yang ada di hadapan mereka. Hisyam  berkata

kepada Imam: “Panahlah sasaran itu wahai

Muhammad bersama dengan pembesar kaummu!”

Imam Baqir as berkata: “Aku sudah tua untuk

memanah. Maafkanlah aku!” Hisyam berkata:

“Demi Allah, engkau tidak akan aku maafkan.”

Hisyam hendak mengusir dan mempermalukan Imam

jika Imam memanah dan tidak mengenai sasaran

itu. Kemudian Hisyam berkata kepada salah

seorang pembesarnya: “Berikanlah busurmu

padanya!” Kemudian Imam mengambil busur dan

memasang anak panahnya dan memanah sasaran

itu. Anak panah itu mengenai pusat sasaran.

Kemudian Imam mengambil anak panah lagi dan

memanah sasaran. Anak panah itu pun menancap

pada anak panah pertama dan seterusnya sampai

tujuh kali selalu menancap pada anak panah

sebelumnya. Hisyam pun tidak percaya akan

ketepatan memanah yang luar biasa ini,

kemudian dia berkata: “Apakah Ja’far bisa

memanah sepertimu? Imam Baqir as berkata:

“Kami mewarisi kesempurnaan dan semua yang

Allah berikan  kepada Nabi-Nya yang mana

selain kami tak mendapatkannya.” Maka Hisyam

pun marah sehingga matanya memerah. Kemudian

karena hasud dia menyuruh pekerja kota Madyan

untuk meracuni Imam. Beberapa hari setelah

sampai di kota madinah, Imam meninggal dunia

dalam keadaan teracuni, terzalimi dan sabar.

Maka laknat Allah untuk orang-orang zalim dan

tiada kekuatan selain Allah yang Mahatinggi

dan Mahaagung.


source : alhassanain
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Imam Husain As dalam Pandangan Ahlusunnah
Sifat Jamal dan Jalal Ilahi
Bagaimana mukjizat itu dapat didefinisikan dan dibuktikan?
Salafi Wahabi Adalah Benalu Bagi Jama’ah Kaum Muslimin
Kisah Sayyidina Ali ra dan 3 Orang Yahudi Tentang Ashabul Kahfi
Kisah Ashabul Kahfi dan sains
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Isra Ayat 7-10
Puasa Ramadhan dalam tradisi Islam Syiah (bag satu)
Ciri-Ciri Dikuasai Hawa Nafsu
Larangan Allah Mendekati Perbuatan Keji

 
user comment