terjadi fenomena unik dalam dunia sepak bola pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 antara timnas Iran menghadapi timnas Korea Selatan yang dihelat di Azadi Stadium, Tehran selasa (11/10). Ratusan ribu suporter Iran memadati stadion dengan berpakaian serba hitam sembari membawa spanduk bertuliskan nama Imam Husain dan Who is Hussain. Tidak hanya itu, ofisial Iran termasuk pelatih juga mengenakan kemeja hitam dalam pertandingan tersebut. Hal tersebut terjadi pasalnya pertandingan berlangsung bertepatan dengan malam kesepuluh Muharram yang merupakan malam duka bagi rakyat Iran yang mayoritas muslim Syiah.
Malam sepuluh Muharram adalah malam terakhir Imam Husain As yang gugur ke esokan harinya beserta keluarga dan sejumlah sahabatnya di padang Karbala 10 Muharram tahun 61 H. Peristiwa terkenal dalam sejarah Islam dengan sebutan Tragedi Asyura. Tiap tahun rakyat Iran memperingatinya dan menjadikan hari berkabung nasional.
Fenomena lebih unik lagi terjadi saat jeda. Ratusan ribu suporter Iran berdiri serentak sesaat seusai wasit meniup peluit menandakan babak I berakhir sambil meneriakkan yel-yel Labbaika yaa Husain dan menyanyikan syair-syair duka sembari menepuk-nepuk dada. Diantara mereka terbentang spanduk-spanduk bertuliskan nama-nama pahlawan Karbala.
Fenomena unik tersebut tentu menjadi pengalaman baru bagi Timnas dan ofisial Korsel, pertama kali terjadi di dunia sepakbola ribuan suporter membanjiri stadion bukan untuk mengelu-elukan tim yang dibelanya melainkan menggemakan nama Imam Husain ke seluruh dunia.
Pada pertandingan tersebut, Iran mampu meraih poin penuh melalui gol semata wayang dari Sardar Azmoun yang terjadi di babak pertama pada menit ke-24.
Sementara itu, pada pertandingan lain yang berlangsung di Shahid Dastgerdi Stadium, Irak berhasil menggunduli tamunya Thailand, dengan skor telak 4-0.
source : abna24