“Penguatan kepemimpinan, baik di Markas Besar PBB dan di daerah misi merupakan aspek penting dalam meningkatkan kapasitas Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB”, demikian disampaikan Andy Rachmianto, Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata (KIPS) Kementerian Luar Negeri RI dalam penutupan Lokakarya Challenges Forum “Entering 2017: Strengthening Collective Preparedness for Future UN Peace Operations”, Jumat (11/11), di Bali.
“Para pemimpin dan pejabat senior di misi pemeliharaan perdamaian maupun Markas Besar PBB di New York memiliki peran yang penting dalam mendukung agenda pembangunan kapasitas dan kapabilitas, guna mendukung kesuksesan pelaksanaan mandat misi perdamaian PBB,” ujar Direktur KIPS.
Lokakarya Challenges Forum yang dihadiri oleh berbagai pengambil kebijakan, praktisi dan akademisi dari 23 negara ini telah membahas berbagai isu dan tantangan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB kedepannya, khususnya dalam hal peningkatan kapabilitas seluruh elemen penting untuk misi PBB seperti pelatihan dan peralatan.
Ditambahkan Direktur KIPS, lokakarya juga telah membahas sejumlah hal pokok seperti peningkatan koordinasi antara Dewan Keamanan PBB, Sekretariat PBB dengan negara-negara penyumbang pasukan serta peran penting organisasi regional.
Peran Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan mengenai misi pemeliharaan perdamaian PBB ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi aktif Indonesia terhadap misi perdamaian PBB, sejalan dengan Visi 4000 peacekeepers Indonesia. Selain itu, peran aktif Indonesia ini juga dapat mendukung upaya penggalangan dukungan terhadap pencalonan Indonesia di Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
source : abna24