Nabi Muhammad saw adalah penghubung seluruh hamba dengan Tuhannya. Sebelum sampai kepada kita, segala sesuatu yang datang dari Allah harus melalui Rasulullah terlebih dahulu.
Ayat-ayat berikut ini akan membuktikan bahwa Rasulullah adalah pintu penghubung segala karunia dan kenikmatan yang akan turun kepada hamba-hamba-Nya. Semua karunia dibawah ini tidak akan kita raih tanpa melalui beliau,
Rahmat Allah
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ -١٠٧-
Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. (Al-Anbiya’ 107)
Kemuliaan
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ -٨-
“Padahal kemuliaan itu hanyalah bagi Allah, Rasul-Nya dan bagi orang-orang Mukmin.” (Al-Munafiqun 8)
Cinta Allah
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ -٣١-
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah Mencintaimu.” (Ali Imran 31)
Ketaatan kepada Allah
مَّنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللّهَ -٨٠-
“Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah.” (An-Nisa’ 80)
Ampunan Allah
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُواْ أَنفُسَهُمْ جَآؤُوكَ فَاسْتَغْفَرُواْ اللّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُواْ اللّهَ تَوَّاباً رَّحِيماً -٦٤-
“Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (An-Nisa’ 64)
Dan dicabutnya adzab masal seperti umat terdahulu karena adanya berkah dari wujud Rasulullah saw
وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ -٣٣-
Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan. (Al-Anfal 33)
Begitu agungnya derajat Rasulullah saw di sisi Tuhannya. Begitu besar jasa beliau kepada seluruh umat. Karena tanpanya, tiada kenikmatan, rahmat dan ampunan yang diturunkan kepada para hamba.
Posisi Nabi Muhammad seperti penghubung antara sumber listrik dengan lampu kecil.Kita yang kotor, kecil dan hina ini mustahil dapat berhubungan langsung dengan Yang Maha Suci dan Maha Agung.
Akhirnya, disitulah peran penting Rasulullah sebagai penghubung antara hamba dengan tuhannya. Bukankah solat kita tidak akan diterima tanpa bersolawat kepada beliau dan keluarganya?
Lebih dari itu, kita harus selalu menghadirkan beliau dalam solat-solat kita.