Menurut Kantor Berita ABNA, seratusan warga Yaman yang bermukim di Amerika Serikat melakukan aksi unjuk rasa menentang kebijakan Donald Trump yang menetapkan larangan bagi imigran Yaman untuk memasuki AS. Warga Yaman yang bermukim di AS mayoritas mereka bekerja sebagai pemilik toko, pada kamis (2/1) menutup toko mereka dan melakukan aksi unjuk rasa dengan menyelenggarakan shalat berjamaah di tengah jalan di jantung kota New York.
Salah seorang pengunjuk rasa mengatakan, "Kami semua turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi kami menolak kebijakan pemerintah AS. Kami juga menuntut agar saudara-saudara kami yang ditahan di bandara untuk segera dibebaskan. Ini adalah kebijakan yang tidak adil."
Mayoritas imigran Yaman menetap dan bermukim di kota New York. Sebagian kecil lainnya menetap di kota Manhattan, Queens dan the Bronx.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menandatangani aturan imigrasi yang baru yang melarang warga 7 negara muslim untuk memasuki AS yaitu Iran, Irak, Suriah, Libiya, Yaman, Somali dan Sudan. Aturan baru mengenai imigrasi tersebut mendapat kecaman dan penolakan keras dari warga AS sendiri. Donald Trump berdalih aturan tersebut diterapkannya untuk mencegah masuknya jaringan terorisme ke AS.