Indonesian
Thursday 28th of November 2024
0
نفر 0

Khianat

Khianat



Saling Percaya dan Penunaian Tugas

Sifat saling percaya merupakan unsur terpenting bagi perjuangan hidup suatu masyarakat yang sehat dan bersatu. Suatu masyarakat dianggap bahagia dan sentosa apabila hubungan di antara para anggotanya didasarkan pada sifat percaya (amanah). Jadi, jika manusia melanggar batas kewajiban-kewajiban mereka dan tidak peduli terhadap hak-hak orang lain, mereka kelak akan turun ke lembah kerusakan sosial.

Ada beberapa macam hukum yang mengatur berbagai urusan manusia. Setiap manusia memiliki andil atas hukum-hukum yang ditetapkan kepadanya oleh akal, fitrah dan agama untuk diikuti. Tujuan hukum-hukum ini adalah untuk mewujudkan sinar kepercayaan dan keharmonisan dalam kehidupan manusia. Tanpa hukum ini manusia tidak akan mengetahui atau lalai akan dosa-dosanya kepada Allah dan masyarakatnya. Manusia, sebagai makhluk sosial, tidak mempunyai pilihan lain kecuali berinteraksi dengan lingkungannya, yang oleh karenanya terciptalah berbagai hubungan sosial yang terhitung jumlahnya. Sebagai akibat dati hubungan-hubungan ini lahirlah serangkaian hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban ini melindungi masyarakat dari perselisihan, dan meratakan jalan bagi pemecahan segala problema yang umumnya terjadi dalam suatu hubungan.

Tanpa menghiraukan kesulitan dan pengorbanan yang muncul bersama kewajiban-kewajiban sosial, bagaimanapun harus dipenuhi guna memberi manusia kesenangan dan kebahagiaan. Memang sudah fitrah manusia mencari kebahagiaan dan berharap dapat meraihnya tanpa menanggung beban penderitaan, tetapi ia harus menyadari bahwa kebahagiaan tidak dapur diperoleh secara mudah dengan hanya melaksanakan berbagai kewajiban. Pernah dikatakan bahwa: “Kebahagiaan adalah imbalan bagi terlaksananya kewajiban.”

Tidak saja kebahagiaan masyarakat lebih penting daripada kebahagiaan individu, tetapi juga kebahagiaan individu sepenuhnya bersandar pada kesejahteraan sosial. juga sudah jelas bahwa pengkhianatan atas hak-hak sosial adalah melanggar ruh keadilan sosial dan menciptakan kekacauan dalam sistem sosial. Setiap manusia bertanggung jawab dalam menghargai kehidupan dan kebebasan orang lain.

Orang-orang yang membiasakan diri taat dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya dan mengambil tanggung jawab mereka kepada Allah dan masyarakat secara serius, akan menambah kebahagiaan orang lain dan membantu mereka untuk berhasil dalam berbagai urusannya Mereka juga memperoleh kepercayaan dari orang lain dan berhasil dalam kehidupan.

Dr. S. Smiles berkata:

Kewajiban-kewajiban (tugas) adalah hutang manusia. Orang yang cenderung untuk menjaga dirinya dari kecemaran dan nilai-nilai amoral di mata orang lain harus membayar hutangnya, Namun, tindakan-tindakan seperti ini hanya dapat dilaksanakan dengan perjuangan yang terus menerus dan serius. Pelaksanaan kewajiban merupakan masalah pokok yang membebani manusia sejak pertama ia memasuki dunia ini hingga berpisah darinya. Oleh karenanya, semakin seseorang berkuasa dan mampu, ia lebih dibutuhkan untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya; karena manusia itu laksana pramuniaga yang tugasnya melayani. Tugas ini didasarkan pada cinta keadilan, dan itu tidak hanya merupakan kewajiban ideologis tetapi juga suatu kebutuhan mendasar kehidupan manusia. Sekalipun begitu, sifat-sifat tersebut menunjukkan pengaruhnya dalam kata-kata dan amal perbuatannya. Rasa tanggung jawab merupakan suatu pembawaan besar bangsa-bangsa; dan suatu bangsa memiliki harapan akan keberhasilan jika para anggotanya memiliki rasa tanggung jawab yang mulia dengan kesombongan, keangkuhan dan keegoisan. Jenis tindakan ini pantas menerima belasungkawa, karena cepat atau lambat fitrah akan menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak pantas untuk terus hidup.

Khianat dan Keburukannya

Tidak seorang pun ragu bahwa banyak faktor yang sangar mempengaruhi berkembangnya kerusakan, Ketika diadakan suatu penelitian mengenai faktor-faktor yang menyebabkan ketiadaan moral dan kemerosotan sosial, menjadi jelas bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah merasuknya pengkhianatan ke dalam hati dan pemikiran manusia. Kita juga menemukan bahwa bahaya yang menimpa masyarakat yang ditimbulkan oleh pengkhianatan dan akibat-akibatnya yang menghancurkan ruh sosial, melebihi segala faktor lainnya.

Khianat menjadikan ruh manusia suram dan mengarah kan pemikiran dan rasa kasih sayangnya kepada kesesatan dan kerugian total. Ancaman ini muncul karena merasuknya nafsu-nafsu; ketika pemikiran-pemikiran jahat mendorong untuk menerima kerendahan dan kehinaan sebagai ganti dari menerima berbagai inspirasi akal dan iman.

Setiap orang membutuhkan orang lain untuk mempercayainya. Seorang buruh atau pedagang dapat memperoleh pendapatan materi melalui berbagai macam pengkhianatan; dan mungkin ia mampu untuk menyembunyikan komplotan dan pemalsuannya untuk sementara waktu, tetapi suatu hari kelak masalahnya akan terungkap yang menyebabkan ia kehilangan kepercayaan yang merupakan modal utamanya. Dengan tindakan semacam ini juga ia akan menodai martabat dari kelas sosialnya.

Para pengkhianat terus-menerus hidup dalam ketakutan. Mereka merasa gelisah dan goncang serta kebanyakan dari mereka merasa pesimis.

Kenyataannya bahwa ketenteraman dan tatanan umum bergantung kepada keamanan umum. Keresahan dan kegelisahan yang mematikan -akibat pengkhianatan- akan memukul lingkungan sosial, juga mengancam hakikat kehidupan sosial. Sebenarnya, setiap tidak ada keamanan akibat pengkhianatan, tidak akan ada kebebasan, persaudaraan, atau kemanusiaan.

Khianat tidak terbatas kepada urusan-urusan tertentu saja, juga meliputi segala tindakan manusia. Bila kita mengucapkan kata-kata dan atau perbuatan, kita menemukan batas-batas yang jelas dan gamblang; dan jika seseorang sedikit saja menyimpang dari perbatasan ini, berarti ia menolak keberadaan sifat amanah, dan ia pun masuk ke daerah pengkhianatan dan kebatilan.

Diceritakan bahwa seorang berjiwa besar memberikan nasihat berikut ini kepada putranya:

Anakku, jadilah orang miskin dan terampas sementara orang-orang menjadi kaya dan berharta lewat pengkhianatan. Hiduplah tanpa ketenaran dan kedudukan dan biarkanlah orang lain mencapai kedudukan yang tinggi dengan desakan dan perjuangan. Pikullah penderitaan, keletihan dan kerugian; biarlah orang-orang meraih cita-cita dan harapan mereka dengan penyombongan diri dan permohonan. Jauhilah persahabatan dengan orang terkemuka yang semua orang berlomba-lomba untuk dekat kepadanya. Kenakanlah pakaian takwa dan moral hingga rambutmu memutih, tetapi jangan biarkan rasa malu yang menyuramkan menodaimu, Maka bersyukurlah kepada Tuhanmu dan tunduklah kepada-Nya dengan hati yang suci dan kesadaran yang baik.

Kejujuran adalah modal manusia dalam kehidupan. Manusia memberi kepercayaan dan menyandarkan diri mereka kepada orang yang jujur, mereka mengizinkan orang yang jujur untuk membina suatu kehidupan yang bersih dan mulia. Ketika kita menyandarkan diri kita kepada orang jujur, kita akan melihat kejujuran dalam setiap sektor kehidupan dan dapat meraih berbagai hikmah serta mempelajari berbagai pengalaman; dengan demikian kita dapat meningkatkan kehidupan dengan perasaan aman dan bahagia.

Agama Mengutuk Pengkhianatan

Allah Yang Mahakuasa -merujuk hukum-hukum yang Dia syariatkan bagi makhluk-makhluk-Nya sebagai “Amanah”- memberi banyak perumpamaan di dalam AI-Quran untuk memperingatkan manusia terhadap khianat:

“Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

(QS.8:27)

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu menyerahkan amanat (kepercayaan) kepada yang berhak menerimanya.”

(QS.4:58)

Amirul Mukminin, Imam Ali a.s. berkata:

Yang terburuk di antara pengkhianatan adalah mengkhianati teman karib dan kepercayaan serta melanggar janji.

                 (Ghurar AI-Hikam, hal. 501)

Beliau juga, sebagaimana dikutip, mengatakan:

Yang terburuk di antara manusia adalah orang-orang yang tidak percaya kepada amanah dan tidak menjauh dari pengkhianatan.

(Ghurar Al-Hikam, hal. 446)

Dan:

Hindarilah khianat karena ia adalah yang terburuk di antara dosa-dosa; sesungguhnya para pengkhianat akan disiksa di dalam api khianat mereka.

(Ghurar AI-Hikam, hal. 150)

Imam Ash-Shadiq a.s. menasihati salah seorang sahabatnya:

Jangan pernah mengatakan selamat jalan kepada kami tanpa menasihati kami tentang dua sifat: Taat menyampaikan kebenaran, dan menyampaikan amanat-amanat kepada orang yang benar dan berdosa karena mereka (dua sifat ini) adalah kunci kepada makanan.

(Safinah Al-Bihar. jilid I, hal. 41)

Islam menyeru semua manusia untuk hidup stabil dan bahagia di bawah peraturan tentang pelaksanaan kewajiban yang ditetapkan sesuai dengan perintah-perintahnya yang mulia. Islam juga menekankan pentingnya menyampaikan amanah.

Imam Ash-Shadiq a.s. berkata:

Taatilah penyampaian amanah. Karena dengan amanah Dia mengurus Muhammad Saw. sebagai seorang Nabi yang benar, bahkan jika seorang yang membunuh ayahku menitipkan kepadaku pedang yang digunakannya untuk membunuhnya, aku akan mengembaIikan kepadanya.

(Amali Ash-Shadiq, hal. 149)

Tidak ada tenggang rasa dalam lslam terhadap para pengkhianat. Di bawah keadaan tertentu Islam bahkan mensyariatkan untuk memotong tangan orang yang mencuri harta kaum Muslimin. Secara keras lslam melaksanakan hukuman terhadap para pengkhianat guna melindungi hak-hak sosial dan memelihara keamanan umum. Prosedur ini menempatkan rasa tanggung jawab dalam masyarakat dan membantu menciptakan suatu masyarakat yang baik.

Setiap kesalahan yang dilakukan mempunyai dampak-dampak yang buruk di dunia ini dan di akhirat, di samping itu ia juga menjadi faktor yang meruntuhkan kemanusiaan.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Barangsiapa yang berbuat jahat akan dihukum karenanya di dunia ini.”

(Nahj Al-Fasahah)

Menurut Dr. Rose Keen:

Setiap kesalahan yang saya lakukan dalam hidup saya akan menghadang jalan saya dan menjauhkan saya dari kebahagiaan; ia akan mengganggu pemahaman dan realisasi saya. Sebaliknya juga benar; setiap mencoba kebenaran atau tindakan yang benar menyertai dan mendorong saya untuk mencapai segala cita-cita dan harapan saya.

Teori Mesin mengatakan:

“Aksi dan reaksi adalah sama” bila digunakan kepada psikologi tingkah laku. Tindakan baik dan buruk memiliki pengaruh berlawan yang sama atas individu-individu dan orang-orang sekitarnya atau yang menirunya.

Imam Ali a.s. berkata:

Penyampaian amanat merupakan ciri orang-orang yang benar-benar beriman.

(Ghurar AI-Hikam, hal. 453)

Iman adalah senjata defensif rohani. Ia merupakan salah satu dari faktor-faktor penting yang dapat mencapai kedalaman jiwa, ia mengatur amal perbuatan dan perilaku manusia dengan tatanan yang tepat. Iman juga membangun kembali rasa tanggung jawab individu dan sosial, memperingatkan manusia terhadap pengaruh kerusakan sosial, dan membimbing masyarakat kepada keadilan dan kebenaran.

Iman mencegah kerusakan dan pengkhianatan. Ia menjadi tanggung jawab orangtua untuk meratakan jalan bagi anak-anak mereka agar hidup bahagia dengan memelihara kebiasaan anak-anak mereka secara hati-hati sejak awal; menanamkan iman ke dalam hati mereka dan mendukung sifat-sifat mereka yang patut dipuji.

Imam Zainal Abidin a.s. berkata:

Kamu bertanggung jawab atas orang yang kamu jaga; akhlaknya, petunjuknya kepada Tuhannya SWT, dan membantu untuk menaati (Tuhannya).

Dr. Raymund Peach berkata:

Tidaklah cukup (bila) secara umum mematuhi aturan-aturan agama. Karena perhatian yang terus menerus dan tepat kepada setiap rinci mengenai tingkah laku dan emosi anak berkenaan dengan agama, penting untuk menanamkan iman di dalam hati mereka. Penanaman asas-asas agama dan genggamannya yang kuat di dalam kemurnian dan kebaikan hatinya menciptakan kesiapan untuk menerima nasehat dan teguran anda. Lakukanlah hal itu tanpa batas. Hal ini akan melindungi iman dan keyakinan mereka, serta menjaganya dari kesesatan dan kerusakan.

(Ma Wa Farzandane Ma)

Imam Ali a.s. berkata:

Sesungguhnya di dalam akal manusia ada suatu kebutuhan akan moral sebagaimana panen memburuh kan hujan.

(Ghurar Al-Hikam, hal. 224)

Dr. C. Robin berkata:

Beberapa orang yang mungkin membantah fakta bahwa akhlak itu seperti berjalan dan berbicara, adalah tindakan-tindakan alamiah. Dengan kata lain, ia berada di antara masalah-masalah awal yang kita pelajari dalam kehidupan. Harus pula diketahui bahwa akal tidak membantu manusia mempelajari akhlak yang baik; namun, akhlak mengatur manusia sebelum ia menyadari kepentingannya, lebih daripada tanda-tanda kedewasaan mental. Dengan kata lain, akhlak tidak bergantung kepada akal tetapi merupakan kegunaan baginya. Oleh karena itu, saya merasa tidak enak ketika mendengar seorang ibu berkata tentang perilaku putranya: ‘Dia akan bangkit sendiri mempelajari hal yang benar.’ Jika anak-anak tidak dibawa kepada akhlak yang baik dari usia muda, mereka tidak akan mampu mendapatkannya melalui akal dan pemahaman. Memang, kita dapat mengatakan bahwa akhlak adalah alat yang membimbing kita dan membuka gerbang-gerbang jalan terdekat menuju keadilan. Alat ini melindungi kita dari kemalasan, walau demikian ia juga memiliki nafsu dan keinginan yang berlimpah ruah; akal menjaga kita dari permusuhan, kebencian dan dendam. Dengan kata lain, ia menjadikan kita dapat hidup bermasyarakat dan memperingatkan kita akan kelalaian terhadap orang lain dan terhadap egoisme. Individu-individu berakhlak baik tidak pernah menyendiri; mereka dapat mewakili masyarakat dan membantu menyadarkan manusia kepada kebenaran.

(Chi Madanam)

Kendati segala upaya tengah dibuat untuk mensyariatkan hukum-hukum yang keras guna mengurangi kejahatan pengkhianatan, dan juga dibuat program-program pendidikan guna menyadarkan manusia akan berbagai akibatnya, dan meskipun dibuat berbagai hukum dan cara penerapannya untuk memerangi pengkhianatan, tindakan khianat terus menerus meningkat jumlahnya dan cenderung menjadi sesuatu yang mengerikan.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Doa Ahli-ahli Sihir Yang Beriman
Sayyidah Fathimah az Zahra; Biografi dan Kepribadiannya
Silaturrahim Memanjangkan Umur
Bertindak yang Benar Pada Orang-Orang Jahil
Majelis Duka Husaini pada Malam Pertama Muharram di Masyhad
Antisipasi Perusakan Lingkungan Hidup Akibat Perang
Rahbar: Tarian Kucing AS anti Sepah Pasdaran Sia-sia
Deklarasi Bersama Pulangkan Pengungsi Sampang
Imam Askari, Pribadi Suci Rujukan Umat
Lapang Dada, Bekal Terbaik dalam Memikul Beban Kehidupan

 
user comment