Jenis-jenis Ketakwaan Menurut Allamah Majilisi
Menurut Allamah Majlisi ra, ada empat jenis takwa:
1. Wara-e Ta'biri, yakni menjauhi dari hal-hal yang diharamkan.
2. Wara-e Shalihîn, yakni menjauhi dari hal-hal yang syubhat atau meragukan sehingga orang tidak melakukan suatu tidak melakukan perbuatan haram
3. Wara-e Muttaqîn, yakni mencegah diri dari hal-hal yang halal sehingga ia secara mutlak terlindungi dari keharaman.
4. Wara-e Shadiqîn, yakni menjauhkan diri dari segala sesuatu yang tidak bernilai agama sehingga ia tidak membuang-buang waktu pada perbuatan yang tidak ada manfaatnya, sekalipun tidak ada risiko atau celah untuk berbuat dosa.
Cinta
Menurut riwayat-riwayat, baik dari jalur Sunni maupun Syi'ah, disebutkan bahwasanya cinta itu melindungi seseorang dari menjadi budak keinginan dan setan. Ini disebabkan cinta pada pribadi agung berbuntut pada kecintaan kita pada sahabat-sahabatnya juga dan membenci musuh-musuhnya. Perkawanan dengan setan dan mengikuti keinginan buruk nafsu merupakan dua dari hambatan-hambatan terbesar dalam kecintaan seseorang pada Allah dan Ahlulbait as.
Insya Allah, para pengikut Ali, dengan rahmat cintanya akan tetap menjauh dari jalan setan. Karena itu, kecintaan (pada Ahlulbait) melindungi seseorang dari kejahatan, bukan menjadikannya cenderung pada dosa-dosa. Untuk menguraikan gagasan ini, akan disebutkan sejumlah hadis berikut.
Cinta Menjadikan Manusia Sabar
Imam Muhammad Baqir as berkata, "Barang siapa yang telah dianugerahi kecintaan kepada Ali as di hatinya oleh Allah, tidak cenderung ragu atau guncang (dari jalannya) namun ia menjadi sabar (di jalan Allah) dan juga terhadap (persoalan-persoalan) lainnya." (Bihar al-Anwar)
Kesaksian Jabir bin Abdullah Anshari ra
Jabir bin Abdullah ra berkata, "Jika langkah pertama para pecinta Ahlulbait as berada di arah yang salah lantaranya banyaknya dosa, maka langkah berikutnya dibimbing oleh (karunia) cinta mereka. (Safinat al-Bihar)
Para Malaikat Memohon Ampunan Bagi Pendukung Ali
Menurut hadis-hadis dari Ahlulbait as, ada suatu keterangan yang masyhur bahwa bahkan para malaikat pun memohon ampunan (atas nama) para pengikut Ali as. Sebuah hadis dikutip dalam Bihar al-Anwar dari jalur Sunni dalam hal ini.
Anas meriwayatkan dari Nabi saw bahwa beliau bersabda, "Allah menciptakan tujuh puluh ribu malaikat dari cahaya wajah Ali bin Abi Thalib. Para malaikat ini (akan terus) memohon ampunan (atas namanya dan atas nama para pengikutnya) sampai Hari Kiamat."
Kecintaan pada Ali Membakar Dosa-dosa Kita
Kecintaan dan kesetiaan pada Ali as menghancurkan dosa sebagaimana disebutkan dalam berbagai riwayat. Bihar al-Anwar memiliki hadisi berikut yang diriwayatkan dari Nabi saw oleh Ibnu Abbas ra, "Cinta kepada Ali as membakar dosa-dosa laksana api yang membakar kayu."
Ada sebuah qata (syair empat baris) yang menyingkatkan pembahasan ini sebagai berikut.
Kecintaan pada Ali menghilangkan kegelapan hati
Laksana rembulan dan bintang menyinari kelamnya malam
Keselamatan didasarkan pada kecintaan kepada Ali
Dan bukan pada menyembah amal perbuatan
Namun mereka yang menjadi pengikutnya, semestinya bersandar pada Allah Maha Penyayang. Kita tidak akan dipuaskan hanya dengan kecintaan ini dan melupakan Allah.
Kesulitan dan Musibah Menghapus Dosa
Allah Yang Mahakuasa membebankan kesulitan-kesulitan dan menimpakan musibah-musibah kepada para pendosa di antara para pengikut Ahlulbait as. Ini disebabkan Dia hendak membersihkan dosa-dosa mereka sehingga mereka tidak mendapatkan hukuman apapun setelah kematian. Apabila dosa bertambah, maka ia mendapatkan kematian yang sulit dan apabila dosa-dosa tetap banyak, maka ia disiksa di alam barzakh hingga hari kiamat.
Disebutkan pula dalam riwayat-riwayat bahwa ada seorang pendosa yang dosa-dosanya sedemikian banyak sehingga bahkan setelah semua hukuman ditimpakan, ia tidak diampuni. Maka orang itu akan dimasukkan ke dalam neraka hingga ia mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang tersisa. Pecinta Ahlulbait as tidak akan tinggal di neraka selamanya. Siksa abadi hanyalah bagi orang-orang yang kafir dan musuh-musuh Ahlulbait as.