Konferensi internasional “In Defending Palestinian Rights” yang digelar di Nusantara V, Gedung DPR/MPR-RI 7 Desember 2017 menghasilkan Deklarasi Jakarta. Deklarasi berisi tuntutan dikembalikannya Tanah Palestina atas penjajahan zionis Israel sejak seratus tahun lalu dimana Surat Balfour atau Deklarasi Balfour dikeluarkan (inti Deklarasi Balfour adalah, kerajaan atau pemerintah Inggris memberikan tanah Palestina kepada orang-orang Yahudi pada tanggal 2 November 1917). Deklarasi Jakarta juga menentang keputusan Donald Trump yang akan memindahkan Tel Aviv ke Baitul Maqdis.
Konferensi internasional, Kamis, 7 Desember 2017 ini diawali dengan pandangan Imam Khomeini tentang bagaimana membebaskan Palestine dari penjajahan Israel yang disampaikan Dr. Zahra Mustafavi Khomaini. Hal yang ditekankan Imam adalah tentang perlunya persatuan Islam.
Pernyataan senada disampaikan Ketua MPR RI Dr. Zulkifli Hasan. Saat memberikan sambutan pada konferensi itu, Zulkifli Hasan juga menekankan perlunya persatuan dan kerja sama masyarakat sipil dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Khususnya umat Islam di Timur Tengah untuk tidak memeperlebar friksi internal umat Islam dan fokus pada kepentingan bersama untuk membebaskan Palestina dari Penjajahan.
Lebih lanjut Zulkifli Hasan menegaskan dukungan bangsa Indonesia untuk memerdekakan Palestina adalah tugas konstitusional sebagaimana tertera dalam amanah pembukaan UUD 1945. “Saya menegaskan, Indonesia bersama Palestina. Mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam Donald Trump atas pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel,” ungkapnya.
Semua delegasi pada konferensi itu juga menegaskan penentangannya terhadap kebijakan Trump yang akan memindahkan Ibu Kota Israel ke Yerusalem.
Prof. Din Syamsuddin yang juga hadir mengatakan bahwa konferensi ini sejalan dengan sikap pemerintah yang menentang pemindahan Ibu Kota dari Tel Aviv ke Yerusalem. “Mari kita bergerak bersama dan sungguh-sungguh membela kemerdekaan Palestina,” katanya.
“Pernah ada keinginan, perencanaan, waktu itu untuk mengadakan konferensi gerakan-gerakan solidaritas Palestina seluruh dunia di Jakarta. Tapi alhamdulillah, ternyata kawan-kawan dari Voice of Palestine sudah melakukan inisiatif ini. Saya kira ini mimpi yang lama, mimpi yang sama tapi mungkin kita bisa teruskan lagi dengan langkah-langkah yang lebih kongkrit untuk menunjukkan Pembelaan kita kepada Palestina.” Pungkas Din Syamsuddin dalam pidatonya.
Konferensi dengan tema “100 tahun Deklarasi Balfour, 100 tahun Penjajahan Zionis, 100 tahun Perlawanan Bangsa Palestina” adalah hasil kerja sama Voice of Palestine, The NGOs union For Supporting Palestinian Rights, The Global Campaign to Return to Palestine dan Mer-C. Konferensi dihadiri delegasi dari Indonesia, India, Iran, Lebanon, Palestina, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Argentina.
Para delegasi sangat mengapresiasi diselenggarakannya konferensi di Jakarta ini karena dinilai memiliki momentum tepat di saat Trump umumkan pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerusalem yang mengundang amarah dunia.