Benarkah Islam agama Toleransi?
Islam sebagai penutup agama-agama pasti mampu menjawab segala problematika kehidupan manusia. Sebelum Islam, sudah banyak agama-agama lain datang dan dianut umat manusia. Untuk itu Islam harus menawarkan agama yang lebih sempurna dan terdepan dari agama-agama lainnya.
Apa jadinya jika Islam yang mengaku sebagai agama sempurna, ketika ingin dianut umat manusia memakai cara-cara yang tidak sempurna? Ketika Islam menjadi agama Intoleran, maka secara otomatis telah keluar dari kesempurnaannya.
Allah swt berfirman dalam Surat Kafirun,
لَکُمْ دينُکُمْ وَ لِيَ دينِ
Untuk Kalian agamamu dan untuku agamaku.
Ketika Kafir mengancam dan menekan kaum Muslimin, Islam tidak mengeluarkan ancaman peperangan selama mereka tidak menyerang secara fisik, melainkan hanya mengatakan, “ Uruslah agamamu sebagaimana saya mengurus agamaku.”
Ketika Islam dan agama lain tidak sepakat pada sesuatu atau bersebrangan pendapat, Islam mengajarkan kepada kita untuk Toleransi dan mengerjakan apa yang diperintahkan Allah swt dan Rasul-Nya. Kami mengerjakan apa yang agama kami perintahkan dan kalian kerjakan apa yang agama kalian perintahkan.
Karena untuk memperkenalkan Islam yang sempurna tidak harus dengan cara anarkis dan Intoleransi, namun dengan cara elegant seperti yang Allah swt singgung didalam surat kafirun. Karena bagi orang-orang yang fitrahnya masih suci, akan menerima Islam secara otomatis, karena Islam adalah agama Akal dan Fitrah.
