mam Ali as-Sajjad ‘alaihissalam
Satu kafilah bergerak menuju Mekah al-Mukarramah.
Bergabung dalam kafilah ini, Imam Ali bin Husein –‘alaihimassalam.
Dikarenakan unta Imam dalam keadaan lemah, beliau tertinggal jauh dari kafilah. Beliau disertai seorang sahabat setianya. Sebelum tiba malam, dua unta mereka terus berjalan hingga unta Imam terasa berat berjalan. Geraknya lamban. Sahabatnya berkata, “Pukullah unta Anda wahai tuanku.., tepuklah dia! Teriaki dia supaya berjalan cepat. Ambillah pecut ini, pecutlah dia..!”
Imam mengambil pecut sahabatnya itu, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi untuk memecut untanya. Namun unta itu berhenti, dan beliau tidak juga memecutnya. Imam angkat lagi pecut di tangannya untuk mengayunkan padanya, tapi tidak beliau lakukan dan merasa ragu-ragu.
Imam Sajjad ‘alaihissalam berkata: “Aa…sekiranya tak ada qishash pasti aku sudah memukulnya…”
Mana mungkin beliau melakukan itu? Sementara diri beliau penuh kasih sayang dan berhati lembut.
Sampai sahabatnya bertanya, “Mengapa Anda tidak memukulnya juga wahai tuanku! Anda sudah mengangkat pecut itu tapi tidak jadi memukulnya. Ada apa dengan semua ini?”
Imam menjawab dengan meneteskan airmata, “Untaku ini telah melewati masa bersamaku 20 kali pergi haji. Demi Allah, satukali pun tak pernah aku memukulnya. Tidak pernah sekalipun aku membentaknya. Walau dia hewan yang tidak berakal, aku takut dia akan membalasku atas tindakan memukulnya karena kecerobohanku terhadap satu makhluk yang lemah.”
Sang sahabat tercengang dan takjub pada ucapan beliau.
Ia mengungkapkan, “Sungguh demi Allah, wahai tuanku, aku pernah menyaksikan Anda saat berjalan melewati orang-orang fakir di masjid. Lalu Anda membawakan makanan untuk mereka dan Anda pun makan bersama mereka. Namun ketika saya melihat dan mendengar dari Anda langsung, sesuatu yang sama sekali belum pernah saya dengar. Ternyata kasih sayang Anda meliputi segalanya.. Alangkah bahagianya Saya bisa menemani Anda yang menjelaskan wahyu menuju satu tujuan…”
“Inilah Ali Sajjad, datuknya adalah Rasulullah.. Dengan cahaya hidayahnya umat manusia mendapat petunjuk.”