Menurut Kantor Berita ABNA, Islamic State of Irak and Syam atau yang lebih dikenal dengan singkatan ISIS adalah sebuah organisasi baru di Timur Tengah yang mendeklarasikan diri sebagai sebuah Negara, sudah banyak warga Negara yang bergabung dengan ISIS termasuk Indonesia. Tidak ada yang memungkiri, ISIS adalah organisasi boneka bentukan AS, Israel dan Inggris agar gejolak dan konflik di Timur Tengah tetap ada. Sayangnya, pada mulanya ISIS juga didukung oleh sejumlah Negara Arab, seperti Arab Saudi, Qatar, UEA dan Yordania, karena target awalnya adalah hendak menjatuhkan Bashar Assad, presiden Suriah. Gagal dengan misi itu, ISIS memperluas wilayah kekuasaan dengan turut menyerang Irak. Dengan bantuan persenjataan dan modal besar dari Negara-negara pendukung, ISIS sempat menguasai sejumlah wilayah diperbatasan Irak dan Suriah.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah faktor menyebabkan ISIS mulai melemah. Wilayah-wilayah kekuasaannya telah berhasil kembali direbut oleh militer Irak dan Suriah, menyusul kekalahan demi kekalahan yang dialami ISIS dalam sejumlah bentrok senjata.
Dalam sejumlah bentrok senjata terakhir, bukan hanya ISIS gagal memperluas wilayah kekuasaannya, malah menyusul kekalahan beruntun dan banyaknya pasukan ISIS yang tewas, ISIS semakin terdesak dan wilayah kekuasaannya semakin menyempit, dan hanya bisa bertahan di sejumlah kota kecil. Menyusul kekalahan ISIS di Kubai, ISIS sekarang hanya mampu bertahan di kawasan kota Halb dan sekitarnya, dengan jumlah pasukan yang semakin hari semakin berkurang.
Kemunduran ISIS
Dengan munculnya kesatuan-kesatuan militer lain selain militer Suriah seperti Hizbullah, kelompok perjuangan rakyat Kurdi, dan kelompok perdamaian lainnya, yang turut memerangi ISIS, membuat ISIS terdesak dan mengalami kemunduran pesat. Selain itu, faktor internal ISIS yang kerap kali bentrok dengan kelompok teroris lainnya seperti Jabhah an Nushra membuatnya semakin melemah.
Sejumlah kemenangan yang awalnya diraih ISIS dengan merebut sejumlah wilayah diperbatasan Irak dan Suriah, disebabkan karena kelemahan lawannya, bukan karena ISIS memang kuat. Sebab sejumlah wilayah yang berhasil direbut adalah pemukiman sipil, yang tidak memiliki penjagaan dan pertahanan militer yang memadai. Untuk menunjukkkan diri sebagai sebuah organisasi militer yang disegani, ISIS memanfaatkan media sosial untuk mempublikasikan kemenangan-kemenangan mereka sembari mempertontonkan kekejian dan kebiadan mereka untuk menimbulkan keresahan dan ketakutan di tengah-tengah masyarakat.
Krisis ISIS
Turut sertanya Yordania dalam melakukan serangan militer yang ditujukan di wilayah kekuasaan ISIS menyusul pilot pesawat tempur Yordania yang dibakar hidup-hidup ISIS, menambah deretan penderitaan dan kesulitan ISIS. Serangan-serangan udara yang mematikan dan merusak fasilitas umum, menyebabkan ISIS dilanda krisis akut. Sejumlah kilang minyak yang menjadi sumber pendanaan ISIS meledak dan jumlahnya semakin berkurang, menyusul bom-bom rudal yang dijatuhkan atas ISIS oleh pesawat-pesawat tempur musuhnya. Dengan meledaknya sejumah kilang minyak, ISIS tidak lagi bisa berharap mendapatkan penghasilan dari penjualan minyak. Saat ini ISIS dilanda krisis ekonomi dan kekurangan pasokan dana. Karena itu, ISIS hanya mengandalkan mendapatkan dana dari tawanan-tawanan yang mereka jadikan sandera, atau penjualan tawanan perempuan di pasar budak, dan itupun tidak akan mencukupi kebutuhan mereka yang sangat besar.
Kekalahan Telak ISIS di Suriah
Kegagalan misi ISIS di Suriah, membuat mereka frustasi. Terlebih lagi, wilayah kekuasaan mereka yang semakin menyempit menyusul kekalahan beruntun yang mereka alami. Sejumlah faktor inilah yang membuat ISIS hadir sebagai monster yang buas. Ratusan warga sipil yang tidak bersalah dibantai tanpa alasan, dengan cara-cara yang sangat keji. Kekejian dan kebiadaban ISIS membuat dunia tidak simpatik. Jika sebelumnya ISIS lahir dari sejumlah pasukan yang berasal dari berbagai Negara, dengan berkurangnya jumlah personil, ISIS tidak lagi mendapat tambahan pasukan, menyusul kebijakan sejumlah Negara yang menetapkan ISIS sebagai organisasi teroris dan terlarang sehingga ditetapkan aturan pelarangan atas warga negaranya untuk bergabung dengan ISIS. Saat ini ISIS hanya mengandalkan pasukan-pasukan lokal dan pasukan asing yang tersisa. Dengan berbagai krisis yang dialaminya, diprediksi umur ISIS tidak akan lama lagi.
source : abna