Indonesian
Friday 26th of April 2024
0
نفر 0

Kemarahan Dunia Islam dan Penayangan Film Anti Islam di Amerika

Kemarahan Dunia Islam dan Penayangan Film Anti Islam di Amerika

 

Sekalipun Dubes dan tiga diplomat Amerika mati di kota Benghazi dan di Kairo polisi meningkatkan penjagaannya terhadap Kedubes AS di Kairo, tapi protes luas dunia Islam atas publikasi film anti Islam masih tetap berlanjut. Sementara Kamis kemarin (13/9) dari Sanaa ditayangkan bagaimana para pemuda Yaman naik ke atas tembok Kedubes AS, menurunkan bendera Amerika dan menggantinya dengan nama suci Rasulullah. Pasukan keamanan Yaman menyerang para demonstran yang berujung pada tewasnya tiga orang dan puluhan lainnya luka-luka.

 

Warga Mesir sejak Selasa malam (11/9) menyerang Kedubes AS di Kairo, melepas bendera dan kemudian membakarnya. Polisi kemudian menyerang para demonstran yang berujung pada 250 orang terluka.

 

Warga Arab Saudi tidak ingin ketinggalan dari yang lain. Mereka melakukan demonstrasi di sejumlah daerah negara ini memrotes penayangan film anti Islam di Amerika dan menuntut diusirnya Dubes AS dari negaranya. Rakyat Lebanon dan Palestina juga melakukan aksi demo luas mengutuk penayangan film anti Islam di Amerika dan meminta dunia Islam, khususnya Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab agar mengecam tindakan hina ini. Menurut laporan sumber-sumber berita, Irak, Tunisia, Sudan dan Indonesia juga melakukan aksi unjuk rasa menolak penayangan film anti Islam itu.

 

Warga Iran juga ikut turun ke jalan melakukan aksi demo hari Kamis (13/9) di depan Kedubes Swiss sebagai pelindung kepentingan Amerika di Tehran. Para demonstran menyatakan kebenciannya atas penayangan film anti Islam itu dan menuntut agar para pelakunya segera diadili.

 

Sementara itu, media-media cetak Cina menilai tewasnya Dubes AS di Libya akibat penayangan film anti Islam telah menciptakan ketagangan baru antara dunia Arab dan Washington sejak dimulainya Kebangkitan Islam.  Surat kabar Cina menyinggung sikap Amerika yang tidak menghormati peradaban Islam dan menjelaskan, di tahun-tahun terakhir, Amerika dalam banyak kasus terlibat dalam aksi penghinaan terhadap umat Islam. Pembakaran al-Quran di sana telah menciptakan rantai protes dan kebencian umat Islam di dunia.

 

Seorang peneliti Serbia juga menyinggung film anti Islam yang menghina Nabi Muhammad Saw dan mengatakan, "Pembuat film ini telah membangkitkan emosi semua penganut agama di dunia." Zoran Milosevic, hari ini (Jumat, 14/9) di Belgrad kepada IRNA menegaskan bahwa aksi yang dilakukan imperialisme dan zionisme ini telah menghina seluruh agama di dunia. Ia mengatakan, "Semua pemimpin agama di dunia harus mengutuk penghinaan terhadap Nabi Islam, Muhammad Saw." (IRIB Indonesia)


source : http://indonesian.irib.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

AS Dianggap Aktor Utama Kehadiran ISIS di Timteng
Jangan Biarkan Terjadi, Islam dan Al-Qur’an Kelak Tinggal Nama
Pasang Bendera "Ya Hussein", 5 Warga Saudi Dipenjara 21 Tahun
Klaim Aksi Mendemo Ahok Didukung Erdogan, Dubes Turki Membantah
Belum Terima Trump Jadi Presiden, Demo Meluas di Amerika
Jakarta; Tuan Rumah Seminar “Moderasi dalam Al-Quran dan Sunnah”
Ahok Divonis 2 Tahun Tahanan, Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Hormati Putusan Majelis ...
Musuh Ingin Sulut Perang Sektarian di Negara Ini
Peziarah Iran di Samara Menjadi Target Bom Kelompok Teroris
Ormas Ahlulbait Indonesia Gelar Aksi Dukung Kemerdekaan Palestina

 
user comment