Menurut Kantor Berita ABNA, pelajar sekolah Hindu di seluruh kawasan India, Pemerintah dan Pejabat Parlemen Negara ini melakukan hening cipta dan doa bersama secara serentak untuk para korban penyerangan sekolah oleh anasir Taliban di Pakistan yang menelan korban jiwa 132 pelajar dan guru di sekolah tersebut pada selasa [16/12]. Pemerintah India juga menetapkan hari tersebut sebagai hari berkabung nasional dan mengucapkan belasungkawa secara resmi kepada keluarga para korban dan rakyat Pakistan.
Narendra Modi, Perdana Menteri India dalam sebuah pertemuan dengan Parlemen Negara ini rabu [17/12] memulai pertemuan dengan memimpin doa bersama dan menyatakan rakyat India turut merasakan kepedihan para keluarga korban terorisme dan rakyat Pakistan secara keseluruhan. Narendra Modi dalam pernyataannya yang diberitakan media setempat menyebutkan peristiwa tersebut adalah sesuatu yang sangat disayangkan dan disesalkan dan ia bersama pemerintah dan rakyat India mengutuk keras aksi biadab yang tidak berprikemanusiaan tersebut. "Saya pribadi, mengutuk keras aksi keji ini." Tegasnya.
Bersama dengan pemerintah India, Republik Islam Iran juga termasuk Negara pertama yang mengutuk keras aksi terorisme tersebut. Mardhieh Afkham, juru bicara kementerian luar negeri Iran selasa [16/12] dalam pernyataan resminya mengutuk dengan keras serangan bersenjata yang dilancarkan anasir Taliban atas sekolah negeri di Peisyawar Pakistan yang menelan korban jiwa 320 pelajar dan guru di sekolah tersebut. Ia juga atas nama pemerintah Iran mengucapkan belasungkawa dan turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk keluarga para korban dan pemerintah Pakistan atas tragedi tersebut.
Jubir Kemenlu Iran tersebut lebih lanjut menegaskan, bahwa kejadian ini tidak boleh terulang lagi dikemudian hari, karenanya kerjasama antar Negara di kawasan untuk membentuk pakta keamanan bersama dalam menghadapi gerakan-gerakan terorisme perlu digalakkan.
source : www.abna.ir