Indonesian
Thursday 28th of November 2024
0
نفر 0

Khatib Shalat Jumat Tehran Kecam Penistaan terhadap Kesucian Islam

 

Khatib shalat Jumat Tehran menilai pengorbanan dan keberanian bangsa Iran selama delapan tahun melawan agresi rezim diktator Irak Saddam Hussein sebagai titik balik dalam sejarah Republik Islam Iran yang membanggakan.

 

Ayatullah Kazem Seddiqi dalam khutbahnya (Jumat, 21/9) menyinggung tentang  pengorbanan pasukan Iran dalam Perang Pertahanan Suci melawan agresi rezim Baath Irak.

 

"Pengorbanan dan pengabdian bangsa Iran di masa Perang Pertahanan Suci adalah titik balik dalam sejarah Republik Islam Iran," tuturnya.

 

Lebih lanjut khatib shalat Jumat Tehran menegaskan bahwa selama delapan tahun berbagai negara dunia mendukung rezim Baath Irak dan mempersenjatai mereka untuk menyerang Iran, namun para pejuang negara ini dengan iman kepada Allah Swt dan bimbingan Imam Khomeini ra mampu mamaksa mundur musuh dan menorehkan kebanggaan dalam perang tersebut.

 

Ayatullah Seddiqi juga menyinggung pelecehan terhadap kesucian Nabi Muhammad Saw oleh majalah Perancis Charlie Hebdodan produksi serta penayangan film Innocence of Muslims.

 

"Penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw adalah pelecehan terhadap semua nabi," tegasnya.

 

Banyak tokoh agama dan cendekiawan non-Muslim dunia, kata Ayatullah Seddiqi, membenarkan keagungan dan kemuliaan pribadi Rasulullah Saw.

 

"Nabi Muhammad Saw adalah simbol kesucian, persahabatan, moral dan kebaikan," ungkapnya.

 

Menurut khatib shalat Jumat Tehran, penyebab berlanjutnya penghinaan Barat terhadap kesucian Islam adalah kemarahanan arogan dunia dan rezim Zionis Israel atas ketertarikan masyarakat internasional terhadap Islam dan perkembangan agama Samawi ini.

 

Selain itu, menurut Ayatullah Seddiqi, kebangkitan Islam yang menumbangkan para diktator boneka Barat dan kemajuan Iran membuat geram dan menyulut kemarahan musuh-musuh Islam.

 

Ayatullah Seddiqi menilai tujuan pelecehan-pelecehan tersebut untuk menyulut perpecahan di antara umat Islam.

 

"Negara-negara Islam harus tetap menjaga persatuannya dan menuntut masyarakat internasional mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah berlanjutnya penistaan ini. Sebab,  umat Islam tidak akan mentolerir aksi-aksi itu," tegasnya.

 

Terkait resolusi baru Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tentang Iran, Ayatullah Seddiqi mengatakan, penentangan sejumlah negara terhadap aktivitas damai nuklir Iran adalah ilegal dan hanya sebagai dalih untuk menghalangi kemajuan bangsa Iran dalam sektor ilmu dan teknologi.

 

Ulama Iran itu menegaskan, aktivitas damai nuklir Iran selalu diawasi oleh IAEA, bahkan badan ini berulangkali menegaskan bahwa kegiatan nuklir Tehran damai.

 

"Berbagai Tekanan dan sanksi Barat tidak akan mengubah tekad bangsa Iran untuk meraih hak legalnya," pungkasnya. (IRIB Indonesia/RA)


source : http://indonesian.irib.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

ISIS, Pelaku Pengeboman Acara Asyura di Bangladesh
Menangi Pilpres, Donal Trump jadi Presiden AS ke-45
Warga California AS Kecam Donald Trump dan Menuntutnya Mundur
Berbagi Pengalaman dalam Mengelola Keberagaman Indonesia, KBRI Vatikan Gelar Interfaith ...
Kepenatan dan Kelelahan yang Disukai Allah Swt dan Rasul-Nya
Perspektif Rahbar: Permusuhan AS Anti-Iran Tetap Berlanjut
Dalam Al Qur’an, Islam itu Satu Tidak Ada Islam Nusantara
Suasana Aksi Demonstrasi Hari al Quds di Suriah
Persiapan Pelayanan Haji 2017 Menunjukkan Perbaikan Signifikan
Satu Tersangka Pelaku Teror di Charlie Hebdo Menyerahkan Diri

 
user comment