Sumber :
Buku : Syarah Doa Kumail
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan
Imam Shadiq as:
اليَأسُ مِن رَوحِ اللّهِ أشدُّ بَرداً مِنَ الزَّمهَريرِ
“Dinginnya keputusasaan dari rahmat Allah Swt lebih dingin dari dingin yang ada.”[1]
Dalam riwayat dan Khazanah Islam, putus asa atas rahmat Allah Swt dianggap sebagai dosa besar, dan telah dijanjikan azab untuk orang tersebut.
Seorang yang berdoa tidak diperbolehkan terjebak dalam keputusasaan hanya karena doanya tidak terkabul dengan cepat. Berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits, mungkin saja terkabulnya doa tersebut tidak maslahat baginya. Atau ada kemungkinan bahwa belum tiba waktunya untuk terkabulnya doa tersebut. Kemungkinan lainnya adalah Allah Swt meletakkan masa terkabulnya doa itu kelak di akhirat.
Bagaimanapun juga, keputus asaan akan rahmat Allah Swt sama sekali bukan hal yang logis, tidak sesuai hukum syar’I, akhlaki dan manusiawi. Bagi yang beriman kepada Allah Swt, tidak akan pernah berputus asa dan tidak akan membiarkan hatinya menjadi dingin.
---------------------------------
[1] Al-Khusal: 2/348, Hadits 21; Mustadrak Al-Wasa’il: 12/ 59, Bab 64, Hadits 13507
Dinukil dari buku syarah doa kumail, karya Ayatullah Husein Ansariyan.