Indonesian
Tuesday 7th of May 2024
0
نفر 0

Mengucapkan Selamat

Mengucapkan Selamat

Mengucapkan selamat buat perkara-perkara yang layak untuk didoakan dan diucapkan keselamatannya merupakan salah satu ciri khas keindahan lisan. Tidak sia-sia bila dalam pembahasan akhlak masalah ini mendapatkan perhatian.

 

Namun pada saat yang sama, mengucapkan selamat tidak pada tempatnya dan tidak perlu, khususnya untuk kezaliman dan para pelakunya merupakan sesuatu yang tercela dan dilarang.

 

Dinukil dari Muhammad bin Muslim:

 

"Di Madinah, saat kami berada di sisi Imam Baqir as, beliau tahu bahwa masyarakat sedang melewati depan rumahnya secara berkelompok-kelompok menuju ke sebuah arah.

 

Imam Baqir as kepada salah satu sahabatnya bertanya, "Apakah ada sesuatu yang terjadi?"

 

Sahabat itu menjawab, "Penguasa baru untuk Madinah telah ditetapkan dan masyarakat berbondong-bondong menyambutnya dan mengucapkan selamat kepadanya.

 

Kemudian Imam Baqir as berkata, "Sekarang, setiap laki-laki pergi mengucapkan selamat untuk perkara yang tidak bernilai dan penguasa yang hina, padahal yang demikian ini merupakan pintu dari pintu-pintu jahannam." (Wasail as-Syiah, jilid 12, hal 153) (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)

 

Sumber: Donya-ye Zaban; 190 Gonah Zaban, Kareem Feizi, Qom, Tahzib, 1386, cetakan ke-4.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Kezaliman, Penghalang Terbesar Memahami al Qur'an
Pasal II - Hukum-hukum Air
Mengapa pada surah al-Baqarah disebutkan, “Dzalika al-kitab” dan tidak disebutkan ...
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Isra Ayat 1-2
13 Pertanyaan Sahabat yang direkam dalam Al-Qur’an
Apakah Sunnah dapat menasakh al-Qur’an?
Sampai Kapan Kita Berdiam Diri Melihat Kebiadaban ISIS Merajalela?
DIALOG ANTARA MUSLIM DAN KRISTIAN [4]
Membaca Salafi, Wahabi dan Khawarij
Nikah Mut’ah Antara Hukum Islam dan Fitnah Wahhabi

 
user comment