Halimah Sa'diah adalah orang yang menyusui Muhammad Saw sewaktu kecil dan menjadi ibu susu beliau. Halimah Sa'diah mengasuh Nabi Saw selama beberapa tahun. Hal ini menciptakan hubungan emosional yang dekat antara Nabi Saw dan Halimah, sehingga hidup berjauhan tak jarang memunculkan kerinduan di antara mereka.
Beberapa tahun lewat dan waktu itu Muhammad telah diutus menjadi Nabi. Suatu hari beliau melihat anak perempuan Halimah yang juga saudari sesusuan beliau. Menyaksikan saudari sesusuannya, Nabi Saw begitu terlihat gembira dan segera beliau melepaskan jubahnya lalu dihamparkan di atas tanah menyambut tamu yang sekaligus saudarinya agar duduk di atas hamparan jubahnya. Dengan penuh kasih sayang dan wajah yang tersenyum, Nabi Saw melayani tamunya dan menanyakan keluarganya...
Setelah anak perempuan Halimah Sa'diah mengucapkan selamat tinggal, saudara lakinya datang mendekati Nabi Saw. Rasulullah Saw terlihat gembira bertemu dengan saudara sesusuannya. Dengan tersenyum, beliau melayaninya dan berbicara dengan lemah lembut kepadanya. Akhirnya, iapun mengucapkan selamat tinggal kepada Nabi Saw dan ingin kembali ke rumah.
Para sahabat Nabi Saw berkata kepada beliau, "Ya Rasulullah! Saudari dan saudara Anda ke sini mendatangi Anda, tapi sikap dan perilaku Anda kepada saudari Anda lebih baik dan akrab ketimbang dengan saudaru anda. Apa sebabnya?"
Nabi Saw menjawab, "Rupanya kalian memperhatikan hal ini. Ketahuilah bahwa saudari sesusuanku itu lebih menghormati kedua orang tuanya ketimbang saudara lakinya. Oleh karenanya, sudah selayaknya bila utusan Allah Swt lebih menghormatinya." (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Sumber: "Sad Pand va Hekayat" Nabi Muhammad Saw.
source : indonesian.irib.ir