Dalam doa ziarah harian untuk Imam Mahdi as kita membaca frasa “salam atasmu, wahai syarikal Quran (pasangan al-Quran”. Apakah maksud dari ungkapan pasangan al-Quran ini?
Rasulullah saw bersabda, “Aku tinggalkan di tengah kalian dua amanat yang sangat berharga: pertama, kitab Allah, dan kedua, keluargaku. Kedua peninggalanku ini tidak akan pernah berpisah sehingga berjumpa denganku di Telaga Kautsar kelak.”
Hadis Tsaqalain merupakan salah satu hadis yang bersanad mutawatir. Banyak muhadis Syiah dan Ahli Sunah yang telah meriwayatkan hadis ini dalam buku-buku hadis mereka dengan redaksi yang beraneka ragam.
Hadis Tsaqalain mengandung beberapa poin penting berikut ini:
1. Imamah dan konsep kepemimpinan yang merupakan prinsip fundmental Syiah tidak pernah berpisah dari al-Quran. Oleh sebab itu, imam disebut al-Quran yang berbicara.
2. Kebersamaan Ahlul Bait as dengan al-Quran tidak hanya terbatas pada penafsiran dan penjelasan al-Quran. Berdasarkan pada banyak nas hadis, al-Quran dan Ahlul Bait memiliki kesamaan posisi dalam menegakkan keadilan dan membangun kehidupan spiritual di tengah masyarakat muslim. Jika al-Quran adalah barometer keadilan, nasihat, agung, pelita hikmah, pemberi syafaat, cahaya, kokoh, dan tali yang kuat, maka Ahlul Bait as juga memiliki kriteria seperti ini.
Dengan demikian, jika al-Quran tidak menjelaskan suatu masalah dengan gamblang, maka penjelasan masalah ini berada dalam kewenangan Ahlul Bait as.
3. Ahlul Bait dan al-Quran tidak akan pernah berpisah. Pada masa sekarang ini, Imam Mahdi as senantiasa bersandingan dengan al-Quran.
4. Maksud dari Ahlul Bait as bukan hanya keberadaan mereka, tetapi meliputi ucapan, perilaku, dan persetujuan mereka. Semua ini menjadi penafsir al-Quran.
Dengan penjelasan ini, seluruh maksumin as adalah pasangan dan partner al-Quran, dan pada masa kini, sebutan partner al-Quran dimiliki oleh Imam Mahdi as.
source : alhassanain