Indonesian
Friday 29th of November 2024
0
نفر 0

Ada Mushala di Bandara San Fransisco

Ada Mushala di Bandara San Fransisco

 

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Jerih payah Hassan Khan (52) tak sia-sia. Usahanya mengajukan petisi dengan berkeliling mencari 300 tanda tangan membuahkan hasil.

Kini, ratusan pengemudi Muslim di Bandara Internasional San Fransisco, AS, memiliki mushala dan tempat wudhu sendiri. Pihak bandara memenuhi tuntutan melalui petisi agar para pengemudi mempunyai ruangan untuk beribadah.

Keberhasilan ini membuat hati Khan, pengemudi taksi Royal Cab, dan rekan-rekannya berbunga. “Kami bahagia,” kata Ahmad Algazali (49), rekan Khan yang berasal dari Yaman, seperti dilansir San Fransisco Chronicle, Selasa (11/6).

Sebelumnya, para sopir taksi yang seharian berada di bandara mesti selalu membawa botol ukuran besar berisi air untuk berwudhu.

Tak jarang mereka juga menggunakan kamar mandi bagi para penumpang yang ada di bagian dalam bandara. Praktik yang tak selalu disambut hangat oleh penumpang pesawat.

Lalu, mereka meminta otoritas bandara memberi ruangan tersendiri dan tempat berwudhu. Akhirnya, sebuah mushala dan tempat wudhu disediakan di lantai dasar dari bagian garasi utama bandara.

Lokasinya bersebelahan dengan tempat biasanya para sopir taksi itu beristirahat. Khan mengatakan, semula dirinya berpikiran tak semua orang mungkin menghargai tuntutan atas tempat ibadah.

Namun, ia melihat, pemeluk Kristen biasanya beribadah di gereja pada setiap Ahad. Dan, mereka memiliki tempat ibadah memadai.

Dia dan rekan-rekannya yang Muslim juga memandang bahwa shalat merupakan ibadah yang setiap hari tak boleh bolong.

Menurut Khan, sudah sepantasnya para sopir Muslim memperoleh fasilitas untuk menjalankan shalat. Namun, kelompok sayap kanan tak sepaham dengan keputusan bandara meluluskan petisi yang digalang Khan.

Mereka menyatakan, dengan menyediakan mushala, bandara membelanjakan pajak rakyat untuk mendukung Muslim. Namun, Juru Bicara Bandara Internasional San Fransisco Doug Yakel menyangkal tudingan itu.

“Cara kami melihat hal ini berbeda. Ini adalah jalan untuk menjaga hubungan baik dengan penyedia layanan taksi yang beragama Islam,” katanya.

Langkah Khan dan rekan-rekannya menguatkan survei yang pernah dirilis Pew Forum on Religion and Public Life bulan lalu.

Lembaga penelitian ini menyebutkan, Muslim AS umumnya mempunyai komitmen kuat pada agamanya. Mereka juga tak mengalami konflik menjadi Muslim taat dengan keberadaannya di masyarakat modern.


Reporter : rosita budi suryaningsih
Redaktur : Damanhuri Zuhri

source : republika.co.id
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Bidang Penelitian Musabaqoh Para Mahasiswa; Sebuah Langkah untuk Memahami Konsep-konsep ...
Suasana Haram Sayidah Maksumah sa di Kota Qom Iran
ISIS, Pelaku Pengeboman Acara Asyura di Bangladesh
Menangi Pilpres, Donal Trump jadi Presiden AS ke-45
Warga California AS Kecam Donald Trump dan Menuntutnya Mundur
Berbagi Pengalaman dalam Mengelola Keberagaman Indonesia, KBRI Vatikan Gelar Interfaith ...
Kepenatan dan Kelelahan yang Disukai Allah Swt dan Rasul-Nya
Perspektif Rahbar: Permusuhan AS Anti-Iran Tetap Berlanjut
Dalam Al Qur’an, Islam itu Satu Tidak Ada Islam Nusantara
Suasana Aksi Demonstrasi Hari al Quds di Suriah

 
user comment