Menurut Kantor Berita ABNA, Syaikh Tajudin al-Hilali dalam Konferensi Internasional Gerakan Ekstrimisme dan Takfiri dalam Pandangan Ulama Islam yang berlangsung di kota Qom, Republik Islam Iran selama dua hari ahad-senin [23-24/11] yang dihadiri 350 ulama dari 80 negara menyatakan, "Kelompok takfiri memanfaatkan isu-isu ikhtilaf Sunni-Syiah untuk memuluskan ambisi kekuasaan mereka. Bayangkan, ada satu kelompok membawa bendera La ilaha illallah namun justru membunuhi banyak orang yang tidak berdosa tanpa membedakan laki-laki, perempuan ataupun anak-anak."
Ulama Mesir yang juga Mufti yang pernah bertugas di Australia ini lebih lanjut menambahkan, "Kami yang hadir dalam konferensi ini menyatakan tekad bersama untuk mengerahkan segenap kekuatan untuk menghadapi takfiri termasuk mereka yang bertakbir tapi justru memerangi umnat Islam. Disamping kami juga akan mencabut pemahaman takfiri dari akarnya."
Syaikh Tajudin al-Hilali dalam penyampaiannya juga menegaskan gerakan takfiri harus segera dihentikan karena telah banyak menimbulkan kerusakan di negeri-negeri Islam. "Mereka telah menumpahkan darah di Suriah, Irak, Libia, Yaman dan Negara-negara Islam lainnya. Ulama dunia Islam wajib bersatu dalam menghadapi takfiri, ini demi masa depan generasi Islam di era mendatang."
source : www.abna.ir