Menurut Kantor Berita ABNA, Laman al-Mesryoon menulis, Departemen Luar Negeri Tunisia Jumat (31/10) dalam statemennya kembali menekankan sikap negara ini dalam menentang segala bentu pelanggaran terhadap tempat-tempat suci Islam di bumi Palestina pendudukan khususnya Masjid al-Aqsa di Baitul Maqdis serta upaya mengubah identitas kota ini.
Seraya mengutuk langkah provokatif Israel yang menyinggung sensitifitas umat Muslim di seluruh Dunia, Deplu Tunisia dalam statemennya menilai, penutupan Masjid al-Aqsa bagi jamaah shalat Palestina adalah tindakan yang memicu kerusuhan serta dilakukan berdasarkan strategi terorganisir Israel untuk mensukseskan judaisasi al-Quds dan membagi tempat suci ini.
Tunisia meminta masyarakat Internasional menekan rezim Zionis Israel untuk menghentikan tindakan provokatif dan ilegalnya tersebut.
Rezim Zionis Kamis (30/10) untuk pertama kalinya sejak menduduki al-Quds di tahun 1967, dengan dalih terlukanya Yehuda Glick, rabi radikal Israel telah menutup seluruh pintu Masjid al-Aqsa bagi jemaah shalat umat Muslim. Tak hanya itu, Israel menempatkan polisi dan pasukan khusus di sekitar Masjid al-Aqsa. (IRIB)
source : www.abna.ir