Menurut Kantor Berita ABNA, jika bagi mayoritas umat Islam, Muharram sebagai petanda bergantinya tahun hijriyah sehingga sudah semestinya disambut dengan luapan suka cita, umat Islam Syiah justru menganggap sebagai masuknya bulan duka cita. Muharram adalah bulan duka bagi umat Islam Syiah diseluruh dunia, sebab pada tanggal 10 dibulan tersebut, Imam ketiga umat Syiah, Imam Husain As bersama dengan keluarga dan sejumlah sahabatnya terbantai dengan tragis di padang Karbala pada tahun 61 H.
Menandai masuknya bulan duka tersebut, umat Islam Syiah mentradisikan mengenakan pakaian serba hitam serta menghiasi rumah dan masjid-masjid dengan bentangan kain hitam, sebagai perwujudan rasa duka mereka yang mendalam atas peristiwa pembantaian keluarga Nabi Muhammad Saw tersebut. Termasuk mengibarkan bendera hitam bertuliskan al Husain di jalan-jalan protokol disetiap kota.
Selain itu selama sepuluh malam berturut-turut dari 1 – 10 Muharram para pecinta al Husain mengadakan majelis duka Husaini. Dalam majelis tersebut diceritakan mengenai pengorbanan Imam Husain As dan kronologis kesyahidannya.
Berikut serangkaian foto suasana majelis duka yang terselenggara di beberapa kota di Malaysia yang diselenggarakan oleh warga Malaysia pecinta al Husain. Acara diawali dengan pembacaan Al-Qur'an, yang kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah Asyura oleh muballigh setempat, pembacaan maqtal dan sajak-sajak kedukaan untuk Imam Husain, pembacaan doa ziarah dan diakhir dengan makan malam bersama.