Indonesian
Sunday 21st of July 2024
0
نفر 0

Batal Diwawancarai Farid Okbah Kambinghitamkan Syiah

Batal Diwawancarai Farid Okbah Kambinghitamkan Syiah

Menurut Kantor Berita ABNA, Farid Ahmad Okbah, salah seorang tokoh anti Syiah yang juga pendiri sekaligus pengurus MIUMI memosting pamflet di Fans Page pribadinya "Farud Ahmad Okbah, MA" di Face Book yang berisi informasi mengenai program wawancara TV One yang menghadirkan dirinya sebagai nara sumber untuk berbicara mengenai Syiah. Yang dari pamflet tersebut rencananya akan disiarkan secara live pada hari Ahad [22/2] antara pukul 13.00-15.00 WIB. Saat berita ini dibuat informasi tersebut dishare 1.179 kali.

Postingan tersebut memicu beragam komentar pada FP yang memiliki 23.445 likers tersebut. Sebagian besar mendukung program tersebut, dan sebagian lagi menyayangkan, bahwa yang berhak berbicara dan memberi informasi mengenai Syiah harusnya dari kalangan penganutnya, bukan dari kelompok atau pihak yang justru anti Syiah, sementara Farid Okbah adalah da'i yang dikenal anti Syiah dan kerap menyebarkan kebencian dan permusuhan terhadap pengikut mazhab yang sah dalam Islam tersebut menurut mayoritas ulama Islam dunia, sebagaimana disepakati dalam Deklarasi Amman di Yordania.

Ketika dihubungi, menurut informasi dari pihak yang dapat dipercaya, salah seorang General Manager TV One menyebutkan, bahwa informasi tersebut tidak benar, dan bukan dari pihak TV One. Tidak lama berselang, Farid Okbah menulis postingan baru mengenai batalnya program wawancara tersebut. Dia menulis, "Wawancara di tvOne dibatalkan. silahkan dianalisa sendiri. jazakallah.. *FAO. Spontan, postingan informasi pembatalan tersebut segera menuai reaksi. Meskipun tidak menulis alasan pembatalan tersebut, namun pihaknya menyimpulkan pembatalan oleh TV One tersebut disebabkan adanya desakan dari kelompok Syiah yang tidak ingin ‘kesesatannya' dikuliti Farid Okbah.

Akun Erma Farah Diba menulis, "Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.... Saya marah, kecewa, sedih. Yaa Robb,,, Negeri ini memang sengaja memelihara sekte kafir syiah dan mengorbankan Muslim AhlusSunnah. Semuanya sudah terang benderang sekarang.." .

Syarifuddin Mahari menulis dalam kolom komentar: "nampaknya orang2 syi'ah takut juga klo borok2 mereka dibuka oleh ustadz kita ini, makanya mereka dg berbagai cara menghalangi upaya pencerahan ummat tentang bahaya syi'ah laknatulloh 'alaihim"

Sujono Aldianto Analisa saya,di tv one ada bbrp cecunguk syi'ah didivisi penyiaran. Tp bukan masalah,ayo lanjutkan syi'ar anti syi'ah laknatulloh melalui metode lain. Misalnya melalui khutbah jum;at,sekaligus himbauan membuat spanduk besar disetiap masjid,yg intinya menolak faham sesat syi'ah.

Daftar Amanah Dah bisa di prediksi kemungkinan itu sangat bisa terjadi..Kalau atek syiah sudah di parlemen maka mereka akan bersatu menekan tv one,sehingga tv one tdk akan berani tuk menayangkan acara tsb..Dgn kata lain media masa tlh dikuasai kelompok merka...!!!
Devina Andiviaty yang menshare postingan Farid Okbah tersebut menulis, "Syiah ketakutaaaaann... Atau tvone ketakutan dserang syiah?"

Sementara sejumlah netizen lainnya di Facebook menyebutkan, bahwa informasi mengenai adanya rencana program wawancara tersebut hanya akal-akalan Farid Okbah saja, untuk kembali menyulut kebencian dan menjadikan Syiah sebagai kambing hitam dibalik pembatalan program tv tersebut. Buktinya? PIhak TV One memberi konfirmasi mengenai ketidak benaran informasi yang disebar oleh Farid Okbah tersebut.

Farid Okbah dikenal bukan hanya kali ini menyebarkan informasi yang tidak benar. Liputanislam.com pernah memuat laporan mengenai kumpulan propaganda Farid Okbah terhadap konflik Suriah [12/1].

Redaksi Liputan Islam menulis: Selain di jejaring sosial, ucapan FAO juga acapkali dimuat di media media Islam mainstream yang mendukung pemberontakan Suriah. Arrahmah, pernah menurunkan berita yang bersumber dari FAO bahwa akibat perang saudara di Suriah, penduduk asli harus mengungsi ke negara negara tetangga yang jumlahnya sampai empat puluh lima juta jiwa. Angka yang sangat fantastis. Namun sayang sekali itu adalah klaim palsu, tidak mungkin negara yang jumlah penduduknya sekitar 22 juta jiwa memiliki pengungsi sebanyak itu bukan?

Propaganda berikutnya untuk menunjukkan ‘kekejaman' Syi'ah, FAO menggunakan sebuah foto sadis, seorang anak yang dimutilasi dengan tubuh bersimbah darah. Setelah di cek dengan menggunakan google image, ternyata foto tersebut adalah foto seorang anak di Brazil yang terbunuh di tahun 2007. Akibat banyak yang protes, postingan itu pun akhirnya dihapus, namun walau telah terbuka kedoknya, FAO masih belum jera untuk mengulangi kesalahannya.

Kemudian FAO menampilkan foto Bashar al Assad dan Sheikh Ahmad Hassoun dengan para pendeta Kristen Ortodoks. Maksudnya ingin menyampaikan, bahwa Syi'ah yang katanya memusuhi Yahudi, adalah bohong semata. Buktinya mereka berpose bersama, yang menunjukkan kedekatan satu sama lain. Ini dipublish untuk membenarkan tuduhan kaum takfiri bahwa Syi'ah = Yahudi. Sebenarnya harus ada yang diluruskan dari anggapan ini. Umat Islam sesungguhnya tidak membenci Yahudi, bahkan banyak Nabi yang diutus Allah yang berasal dari Yahudi. Yang dibenci itu adalah zionist Israel yang menjajah bangsa Palestina. Untuk orang Yahudi yang bukan zionist, contohnya dari kelompok Yahudi yang menyebut dirinya Naturei Karta, yang menentang penjajahan Israel, maka mereka adalah hamba Allah yang wajib kita hormati dan kita perlakukan dengan baik. Lalu foto itu sendiri pun bukan merupakan foto orang Yahudi, melainkan orang Kristen Ortodoks jika dilihat dari salib yang dikenakannya. Orang Yahudi tidak memakai salib. Selain itu, Bashar al Assad dan Sheikh Ahmad Hassoun juga bukan Syi'ah, melainkan Alawite dan Sunni.

Belajar dari kasus diatas, maka sudah menjadi kewajiban bagi semua orang untuk berhati hati dalam menerima sebuah berita, kendatipun berita itu disampaikan oleh seorang tokoh agama. Al Qur'an telah mengabarkan, bahwa yang harus kita lakukan pertama kali ketika mendapat sebuah kabar adalah meneliti kebenarannya.

Meski kedustaannya yang berkali-kali itu telah ditelanjangi Liputan Islam. Kali ini, kembali Farid Okbah menyebar berita provokatif.

 


source : www.abna.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Saudi Harus Tanggung Jawab Bukannya Tuduh Pihak Lain
Ulama Sulsel Bahas Perppu Ormas dengan Presiden
Konsultan Kebudayaan Iran: Penyelenggaraan Pesta Perayaan dari Hari Raya Qurban Sampai ...
Kubu Pendukung Kekufuran Ingin Hapus Identitas Islam
Muslim Puerto Rico Bertambah, Jumlah Masjidnya Tetap
Dianggap Subversif, Ulama Syiah Nigeria Diserang dan Ditangkap
Inggris Tolak Rencana Pendirian Masjid Agung
Warga AS Gelar Demo Anti Serangan Suriah
Muslim Balas Iklan Anti-Islam dengan Santun
Operasi Pasukan Bayaran Saudi di Taiz, Berhasil Dipatahkan

 
user comment