Indonesian
Thursday 28th of November 2024
0
نفر 0

Komunitas Yahudi Ethiopia Unjuk Rasa Menentang Kebijakan Rasial Rezim Zionis

Menurut Kantor Berita ABNA, sejumlah warga Yahudi berdarah Ethiopia jum’at [8/4] sebagaimana hari sebelumnya kembali melakukan aksi unjuk rasa menentang kebijakan rezim Zionis Israel yang sektarian. Para demonstran melakukan aksinya dengan berjalan dari pusat kota ‘Asqalan dibagian selatan Palestina menuju kantor kepolisian rezim Zionis di kota tersebut.
Komunitas Yahudi Ethiopia Unjuk Rasa Menentang Kebijakan Rasial Rezim Zionis

Menurut Kantor Berita ABNA, sejumlah warga Yahudi berdarah Ethiopia jum’at [8/4] sebagaimana hari sebelumnya kembali melakukan aksi unjuk rasa menentang kebijakan rezim Zionis Israel yang sektarian. Para demonstran melakukan aksinya dengan berjalan dari pusat kota ‘Asqalan dibagian selatan Palestina menuju kantor kepolisian rezim Zionis di kota tersebut.

Jibrail Taghabu [31] komandan aksi tersebut dalam penjelasannya berkata, “Kami tidak memiliki ketakutan sama sekali untuk menentang kebijakan yang rasis dan sektarian. Semua warga negara memiliki hak hidup yang sama tanpa dibeda-bedakan.”

Komunitas Yahudi Ethiopia memang sering terlibat bentrok dengan aparat keamanan Israel karena aksi-aksi unjuk rasa mereka. Tidak jarang mereka melakukan aksi demonstasi di Quds dan Tel Aviv, ibu kota Israel. Tidak sedikit akitivis dari komunitas ini telah dijebloskan penjara dan dijatuhi hukuman oleh pihak otoritatif Israel. 

Pekan sebelumnya, ribuan Yahudi Ethiopia melakukan aksi unjuk rasa di kota Tel Aviv. Aksi tersebut dipicu oleh beredarnya video seorang polisi Israel memukul salah seorang warga Yahudi Ethiopia.

Disebutkan, komunitas Yahudi Ethiopia di Israel terdapat sekitar 135 ribu orang. Namun oleh kebijakan pemerintah Israel komunitas ini terpinggirkan. Sebagian besar dari komunitas ini berpendidikan rendah. Komunitas ini datang ke Israel kisaran tahun 1980-1990 sejak pihak otoritatif Isarel mengeluarkan kebijakan menyambut komunitas Yahudi dari negara mana saja untuk bergabung ke Israel. Namun rezim Israel sendiri, justru merupakan negara yang pemerintahannya paling rasis di dunia, dengan kebijakan-kebijakannya yang memarginalisasi suku minoritas di Israel.


source : abna
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

ISIS, Pelaku Pengeboman Acara Asyura di Bangladesh
Menangi Pilpres, Donal Trump jadi Presiden AS ke-45
Warga California AS Kecam Donald Trump dan Menuntutnya Mundur
Berbagi Pengalaman dalam Mengelola Keberagaman Indonesia, KBRI Vatikan Gelar Interfaith ...
Kepenatan dan Kelelahan yang Disukai Allah Swt dan Rasul-Nya
Perspektif Rahbar: Permusuhan AS Anti-Iran Tetap Berlanjut
Dalam Al Qur’an, Islam itu Satu Tidak Ada Islam Nusantara
Suasana Aksi Demonstrasi Hari al Quds di Suriah
Persiapan Pelayanan Haji 2017 Menunjukkan Perbaikan Signifikan
Satu Tersangka Pelaku Teror di Charlie Hebdo Menyerahkan Diri

 
user comment