Indonesian
Sunday 28th of April 2024
0
نفر 0

Kesombongan Selalu Menghancurkan Pemiliknya

Hiduplah seekor tikus muda di padang rumput yang sangat luas. Tikus muda ini memiliki sifat yang buruk yaitu ia merasa adalah yang terkuat dan tercerdik di antara semua tikus di dunia. Ia sangat sombong dan tidak dapat memahami kenyataan yang sebenarnya. Pada suatu hari, tikus ini berjalan sambil bersiul di padang rumput. Tidak lama kemudian, dia melihat seekor onta yang tengah lahap memakan rumput segar. Tikus sombong ini dalam hati berkata, "Bagaimana kalau aku mencuri onta ini? Ia meny
Kesombongan Selalu Menghancurkan Pemiliknya

Hiduplah seekor tikus muda di padang rumput yang sangat luas. Tikus muda ini memiliki sifat yang buruk yaitu ia merasa adalah yang terkuat dan tercerdik di antara semua tikus di dunia. Ia sangat sombong dan tidak dapat memahami kenyataan yang sebenarnya. Pada suatu hari, tikus ini berjalan sambil bersiul di padang rumput. Tidak lama kemudian, dia melihat seekor onta yang tengah lahap memakan rumput segar.
 
Tikus sombong ini dalam hati berkata, "Bagaimana kalau aku mencuri onta ini? Ia menyukai idenya itu kemudian maju dan menarik tali kekang onta tersebut. Karena baru saja melahap banyak rumput segar, onta itu hanya menurut kemana si tikus itu membawanya. Selain itu, onta juga ingin tahu kemana tujuan tikus kecil ini.
 
Tikus tidak mengetahui bahwa onta hanya mengikutinya untuk bersenang-senang saja. Namun dalam hati, tikus mengira bahwa dirinya yang berhasil menyeret onta ini mengikuti dan berkata, "Siapa yang pernah melihat seekor tikus menggiring onta? Aku sangat kuat. Aku tikus terkuat dan tercerdas di dunia."
 
Tikus dan onta berjalan jauh hingga sampai ke sebuah sungai yang arusnya deras sekali. Tikus berdiri di tepi sungai dan melihat derasnya gelombang air di hadapannya. Dalam hati itu berkata, "Bagaimana aku bisa menyeberang melewati sungai itu?"
 
Menyaksikan tikus yang berhenti dan diam itu, onta berkata, "Mengapa kau heran? Majulah dengan gagah berani, jangan takut apapun. Kau adalah pembimbing dan penunjuk jalanku."
 
Tikus sangat malu mendengar perkataan onta itu dan ia tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Pada akhirnya ia berkata, "Kau takut untuk menyeberang? Bukankah kau kuat dan cerdik? Bahkan kau mampu menggiring onta sebesar diriku ini mengikutimu? Bagaimana mungkin kau takut menyeberangi sungai kecil ini? Biar aku yang menyeberang dan mengukur seberapa dalam air sungai ini."
 
Onta kemudian menyeberang dan mengukur kedalaman sungai tersebut. Kemudian ia berbalik dan berakta kepada tikus, "Coba kamu lihat, air sungai kecil ini hanya selututku. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
 
Mendengar ucapan itu tikus terkejut dan berkata, "Wahai onta, kamu tidak tahu apa yang kamu katakan bukan?"
 
Onta menjawab, "Tidak, aku tidak tahu apa-apa."
 
Tikuspun menjawab, "Lutut onta tidak sama dengan lutut tikus."
 
Onta hanya tertawa mendengar jawaban tersebut.
 
Tikus menyadari bahwa ia tidak akan pernah bisa menyeberangi sungai itu. Nekad menyeberang berarti sama dengan mati dibawa arus. Kemudian tikus memohon kepada onta untuk membawanya menyeberang. Melihat wajah tikus yang memelas itu, onta tidak kuat hati dan menyuruh tikus menaiki punggunnya. Onta membawa tikus itu menyeberang sungai. Dan setelah itu, onta menasehati tikus untuk tidak sombong dan tidak melakukan hal-hal yang bukan pekerjaannya. (IRIB)


source : irib.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Dalil Fitrah Pembuktian adanya Imam Mahdi af
Jangan Remehkan Dzikir !
Anak-anak Adam dengan siapa mereka menikah?
Sirah Kebudayaan Imam Musa Kadzim as
Imam Jawad Diracuni Isterinya
Hukum dan adab akikah dalam Ahlul-Bait
Tempat Kelahiran Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.
Berguru pada Seorang Budak
4 Tingkatan Kesucian dan Kebersihan
Riba

 
user comment