Menurut Kantor Berita ABNA, Kelompok ekstrim bersenjata Ansar Beit al-Maqdis menyatakan bertanggungjawab atas serangan mematikan yang terjadi Rabu (1/7) terhadap tentara Mesir di Semenanjung Sinai yang menelan korban 90 nyawa dari kalangan militer Mesir. Sedangkan di Kairo polisi Mesir menyerang sebuah apartemen mengakibatkan sembilan orang tewas, sebagian di antaranya tokoh kelompok Ikhwanul Muslimin.
Sebagaimana dilaporkan situs berita al-Mashhad, kelompok yang berubah nama menjadi Wilayat Sinai sejak menyatakan bergabung dengan organisasi teroris takfiri transnasional Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu dalam statemennya mengaku telah melancarkan serangan secara serempak di 15 markas militer Mesir.
Berbagai sumber Arab menyebutkan sekitar 70 teroris telah menyerang militer Mesir di kawasan selatan kota Sheikh Zweid, Sinai, dengan menggunakan bom mobil serta senjata ringan dan sedang hingga menjatuhkan korban tewas dan luka sebanyak puluhan orang di pihak militer.
Seorang pejabat militer Mesir mengklaim bahwa dalam peristiwa itu telah terjadi kontak senjata sengit yang menewaskan 22 teroris, sementara di pihak militer hanya jatuh korban luka dan atau tewas sebanyak 10 orang. Namun beberapa media menyebutkan jumlah yang lebih besar untuk korban di pihak militer. Associated Press mengutip keterangan sumber-sumber keamanan menyebutkan sedikitnya 30 tentara Mesir terbunuh.
Daily News Egypt mengutip keterangan juru bicara militer bahwa beberapa warga sipil juga tewas dalam kekerasan yang dimulai ketika para ekstrimis menyerang sedikitnya empat pos keamanan pada Rabu pagi.
Sky News juga melaporkan bahwa pertempuran berlangsung lama, dan tentara Mesir menerbangkan beberapa helikopter Apacha dan bahkan beberapa pesawat tempur F-16 untuk menumpas kawanan bersenjata tersebut.
Ledakan di Rafah
Laporan terbaru dari Reuters menyebutkan bahwa para pejabat keamanan Mesir menyatakan telah terjadi dua ledakan di kota Rafah yang berbatasan dengan Jalur Gaza, Rabu kemarin. Belum diketahui apakah ledakan itu merupakan serangan teror dan berkaitan dengan serangan-serangan ekstrimis yang terjadi sebelumnya.
Polisi Serang Ikhwanul Muslimin, 9 Tewas
Polisi Mesir menyerang sebuah apartemen di sisi Barat di sisi barat Kairo, ibu kota Mesir, mengakibatkan sembilan orang tewas, termasuk pengacara terkemuka Ikhwanul Muslimin dan mantan anggota parlemen.
Pejabat Mesir mengaku sebelumnya telah mendapat informasi bahwa orang-orang yang terbunuh itu berniat melancarkan operasi serangan.
Hasil penyelidikan pihak kepolisian menyatakan apartemen itu milik Ikhwanul Muslimin, dan dari situ petugas berhasil menemukan dan menyita tiga senjata otomatis, 200 pucuk senjata api, dan sejumlah uang.
Petugas juga telah menemukan pesan-pesan yang dikirim melalui email dari Qatar dan Turki berkenaan dengan rencana serangan baru terhadap tentara dan polisi Mesir. (LI)
source : abna