Indonesian
Saturday 4th of May 2024
0
نفر 0

PBNU Serukan Salat Gaib Untuk Korban Hercules

Menurut Kantor Berita ABNA, menyusul jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Medan Selasa (30/6) Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyeru kepada warga NU dan umat Islam lainnya untuk melaksanakan salat gaib bagi korban jiwa.
PBNU Serukan Salat Gaib Untuk Korban Hercules

Menurut Kantor Berita ABNA, menyusul jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Medan Selasa (30/6) Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyeru kepada warga NU dan umat Islam lainnya untuk melaksanakan salat gaib bagi korban jiwa.

“Insya Allah (dosa-dosa) korban meninggal dunia diampuni oleh Allah SWT,” kata Said Aqil di Jakarta, Rabu, sebagaimana dilansir dari ANTARA.

Atas nama pribadi dan warga NU, Said Aqil menyatakan belasungkawa mendalam atas tragedi yang menimbulkan korban meninggal lebih dari 100 orang tersebut.

Pada bagian lain Said Aqil mendukung seruan dilakukannya evaluasi terhadap alat utama sistem persenjataan (alutsista), pasca jatuhnya pesawat Hercules tersebut.

“Memang menjadi tugas Pemerintah untuk menyediakan sistem keamanan yang memadai untuk pertahanan negara,” katanya.

Ia mengatakan bahwa dari informasi yang beredar memang sebagian besar alutsista Indonesia sudah uzur. Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan tercatat dibuat pada tahun 1964.

“Alutsista yang sudah tidak layak pakai jangan dipakai, harus dikandangkan. Jangan mempertaruhkan keamanan prajurit dan masyarakat umum dengan peralatan yang tidak layak,” katanya.

Pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, pada Selasa menjelang pukul 12.00 WIB. Pesawat yang akan terbang menuju Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, baru terbang beberapa menit dari Lanud Soewondo Medan sebelum jatuh.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Landasan Udara Soewondo Medan Mayor Sus Jhoni Tarigan mengatakan pesawat itu mengangkut 122 orang yang terdiri atas 110 penumpang dan 12 kru.

Penumpang pesawat itu terdiri atas 39 prajurit TNI serta 83 penumpang sipil yang sebagian besar merupakan keluarga TNI.

Menurut informasi dari Staf Humas Polda Sumut, Kompol A Tarigan yang ada di RSUP H Adam Malik mengatakan seluruh korban di dalam pesawat nahas Hercules C-130 milik TNI yang jatuh di Jalan Jamin Ginting berjumlah 121 orang terdiri dari 31 orang naik dari Bandara Halim Perdana Kesuma, 47 orang naik dari Riau dan dari Lanut Soewondo 31 orang dengan kru 12 orang.

"Jadi, tidak semua penumpang naik dari lapangan terbang Soewondo. Cuma 31 orang yang naik dari medan. 90 orang lainnya naik dari Halim dan Riau,"katanya.

Menurut informasi, jatuhnya pesawat yang berhasil take off dari lapangan udara Soewondo ini dikarenakan pesawat kebanggan TNI ini menabrak tower radio dimana kali pertama yang terbakar adalah ekor pesawat.

Dua menit setelah berhasil take off, pilot pesawat tersebut Kapten Sandhi Permana sempat menghubungi pangkalan dan meminta untuk balik ke pangkalan udara Soewondo. Namun entah apa yang terjadi pesawat langsung manuver ke kanan dan menabrak tower terus langsung terbakar dan jatuh di Jalan Jamin Ginting persis di Royal Perintis.

Akibatnya, sekitar 50 korban jatuh karena insiden yang menyedihkan di akhir bulan Juni ini. Pihak TNI dibantu pihak kepolisian langsung berusaha mengevakuasi korban. Banyak masyarakat yang ingin melihat jatuhnya pesawat sehingga mengakibatkan seputaran Jalan Jamin Ginting dirundung kemacetan panjang. Bagi para masyarakat yang ingin melihat bangkai pesawat harus rela berjalan sekitar 2 km dari tempat mereka parkir ke lokasi kejadian.

Sementara itu Dandim 02/01/BS, Letkol Inf Mualana Ridwan mengatakan, proses evakuasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) jatuhnya Pesawat Hercules C-130, tidak akan berhenti sebelum seluruh amunisi ditemukan.

"Amunisi satu kotak berjumlah 23 ribu, tapi sebagian besar sudah ditemukan. Data terakhir sudah hampir semua ditemukan. Cuma ada dua pistol jenis S-1 yang belum ketemu. Jadi masyarakat tetap tidak diperbolehkan mendekat di lokasi sebelum seluruh amunisi dan senjata ditemukan," katanya di Tempat Kejadian Perkara, Jalan Jamin Ginting, Rabu (1/7).

Selain itu, lanjut dia, amunisi dan senjata akan menjadi fokus utama pencarian petugas lantaran sangat berdampak berbahaya bagi masyarakat. Apalagi, jika senjata ataupun amunisi dipegang oleh orang tak bertanggungjawab dapat berdampak buruk.

"Pukul 18.00 WIB hingga selepas Magrib sekitar pukul 20.00 WIB baru akan bekerja kembali. Jadi eksavator berhenti sebentar dan puing-puing pesawat sudah berhasil di evakuasi seluruhnya dari lokasi dan selanjutnya untuk keperluan investigasi," ujarnya.

Ia menjelaskan, seluruh petugas sudah berhasil mengumpulkan berbagai barang milik penumpang seperti dompet, handphone serta berbagai baranglainnya. Sehingga, seluruh barang akan diserahkan kepada keluarga.

"Saya menghimbau kepada anggota agar tak ada yang mengambil barang yang ada lokasi. Siapa tau ada barang yang tertimun, dan dilaksanakan pembersihan dan stresilisasi. Harus segera dikumpulkan agar diberikan kepada anggota," katanya.


source : abna
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Arab Saudi dan Pengkhianatan Keluarga Sa'ud
Amir Front Al Nusra di Idlib, Suriah Tewas
Gubernur Perempuan Ahlus Sunnah Iran, Turut menjadi Korban dalam Tragedi Mina
Penyataan Qhardawi Menguntungkan Musuh Islam
Khatib Shalat Jumat Tehran Apresiasi Upaya Tim Perunding Nuklir Iran
Kampus Adalah Ranah Pergulatan Akademik, Bukan Arena Sesat Menyesatkan
Ribuan Pejalan Kaki Sudah Mulai Berjalan Menuju Karbala
Kampus Katolik Filipina Cabut Larangan Jilbab
Ribuan Muslim Syiah Amerika Serikat Peringati Hari Asyura di Michigan
Gencatan Senjata Saudi di Yaman, Penipuan Publik

 
user comment