Menurut Kantor Berita ABNA, ledakan mengguncang kawasan Pusat Kebudayaan di Kota Suruc, Turki yang berbatasan dengan Suriah. Serangan yang diduga bom bunuh diri itu menewaskan paling tidak 34 orang dan melukai hampir 100 orang. Demikian dilaporkan korbanHurriyet terbitan Turki.
"Ledakan itu terjadi di taman Pusat Kebudayaan Senin siang sekitar pukul 12.00 waktu setempat," ucap pihak Kementerian Dalam Negeri Turki seperti dilansir BBC, Senin (20/7).
Berbagai sumber menyebutkan bahwa serangan teror di kota dekat perbatasan Turki-Suriah itu terjadi pada pukul 12.05 di taman Pusat Kebudayaan Amara, Suruc, dan satu teroris lain berhasil dilumpuhkan dan ditangkap aparat keamanan sebelum sempat meledakkan diri.
Serangan mematikan itu ditujukan terhadap para relawan yang hendak menyeberang ke kota Ain al-Arab (Kobane), Suriah, untuk berpartisipasi dalam kegiatan rekonstruksi Kobane. Saat itu para relawan sedang berkumpul di kebun Pusat Kebudayaan Amara untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Pemuda Federasi Sosialis (Federation of Socialist Youth Associations/SGDF). Menurut sejumlah pejabat Turki, bukti awal menunjukkan itu adalah serangan bom bunuh diri oleh kelompok Negara Islam atau ISIS. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun mengutuk pengeboman tersebut.
Sementara Gubernur Sanliurfa, Izzettin Kucuk, mengatakan akan menyelidiki pengeboman tersebut, termasuk identitas pelaku bom bunuh diri yang diduga wanita berusia 18 tahun. "Kami akan berbagi hasil investigasi pada waktunya nanti."
“Turki telah dan akan terus mengambil segala tindakan yang diperlukan terhadap ISIS. Langkah-langkah mengenai perbatasan kami dengan Suriah akan ditingkatkan,” katanya dalam konferensi pers di Ankara, sebagaimana dilansir Reuters.
Sebuah penggalan video yang beredar di medsos memperlihatkan detik-detik peledakan bom yang terjadi ketika berlangsung konferensi pers di bagian tengah kebun. Saat itu sekelompok pemuda terlihat sedang meneriakkan slogan “Kita bela bersama, kita bangun bersama (Kota Kobane),” sambil mengibarkan bendara-bendera SGDF dan membentangkan sebuah spanduk lebar.
Kobane adalah kota Suriah yang mayoritas penduduknya bersuku Kurdi. Di kota ini sempat terjadi pertempuran antara ISIS dan pasukan rakyat Kurdi Suriah selama beberapa bulan hingga akhirnya ISIS berhasil dikalahkan dan diusir dari Kobane tahun lalu.
Kota Suruc di Turki tersebut berbatasan dengan Kota Kobani di wilayah Suriah yang mengalami pertempuran hebat antara pasukan Kurdi dan ISIS. Tak mengherankan, bila kemudian Suruc tercatat sebagai salah satu kota yang paling banyak menampung pengungsi Suriah. Saat ini terdapat 35.000 pengungsi Suriah yang ditampung di sana.
Para korban sesaat sebelum terjadi ledakan sempat berfoto selfie bersama sampai kemudian pasca terjadi ledakan, jasad mereka hancur berkeping-keping.
source : abna