Mnenurut Kantor Berita ABNA, meski belakangan tengah dirundung imej negatif tentang keberadaan SMA Plus Muthahhari yang disebut mempraktikkan nikah mut'ah dan mendoktrin ajaran syiah, sekolah yang kini dipimpin Miftah Rakhmat itu justru mengukir prestasi sebagai jawaban atas tudingan miring tersebut.
Pekan lalu, perwakilan dari SMA Plus Muthahhari mendapatkan medali perak dalam ajang Olimpiade Matematika dan Sains Internasional ke-8 yang berlangsung di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran. Perwakilan dari SMA Plus Muthahhari, Muhammad Fadhl Abbas tergabung dalam sebuah tim bersama perwakilan dari SMA YAPI Bangil, Muhammad Zhahran Fadlil, meraih mendali perak setelah bersaing dengan perwakilan dari 18 negara setingkat SMA.
"Alhamdulillah, bisa mengharumkan nama bangsa," ujar Miftah Rakhmat, kepala sekolah SMA Plus Muthahhari saat dihubungi Merahputih.com, Sabtu (8/8).
Sebagai juara pertama yang berhak mendapatkan mendali emas adalah perwakilan pelajar dari Tunisia.
Menurut Usmif, sapaan akrab Miftah Rakhmat, tahun ini merupakan tahun kedua keikutsertaan perwakilan dari SMA Plus Muthahhari.
"Tahun kemarin sempat ikut, tapi baru tahun ini mendapat prestasi. Alhamdulillah," terangnya.
Ajang yang juga diikuti perwakilan pelajar negara-negara di Eropa tersebut merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan Republik Islam Iran. Para pesertanya merupakan undangan dari pihak penyelenggara yang menguji pengetahuan mereka di bidang matematika dan sains.
"Kami mempersiapkan tim semaksimal mungkin. Intensifnya, seminggu sebelum keberangkatan," ujar Miftah
source : abna