Allah Menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa tipu daya
setan itu sangatlah lemah, seperti dalam Firman-Nya,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً
“Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (QS.-An-
Nisa’:76)
Tapi nyatanya, banyak manusia yang tergoda oleh godaan
dan rayuannya. Seakan tipu daya setan itu amatlah kuat
dan susah untuk dilawan.
Sebenarnya tipu daya setan amatlah lemah dan rapuh,
tapi tidak untuk semua manusia. Tipu daya itu menjadi
lemah jika berhadapan dengan orang-orang yang memiliki
iman dan selalu berlindung pada Allah swt, Yang Maha
Perkasa.
Dan kali ini, kita akan menengok kepada ayat-ayat Al-
Qur’an yang menjelaskan tentang pintu-pintu yang
mempermudah setan untuk menggoda manusia. Pintu-pintu
inilah yang menjadikan manusia lemah dan seakan tak
berdaya dihadapan godaan dan tipu dayanya.
Apa saja pintu-pintu itu?
1. Dosa
Kita harus sadar bahwa dosa-dosa itu memiliki efek
yang berkepanjangan. Tidak hanya nanti di akhirat,
tapi juga berpengaruh dalam kehidupan dunia.
Dosa-dosa yang pernah kita lakukan itu mempermudah
setan untuk mengajak kita melakukan perbuatan maksiat
yang lain. Semakin jarang kita melakukan dosa, semakin
sulit bagi setan untuk melancarkan godaan dan
rayuannya.
إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُواْ
“Sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan,
disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka
perbuat (pada masa lampau).” (QS.Ali Imran:155)
2. Berlepas diri dari ayat Allah.
Pintu yang kedua adalah berlepas diri dari ayat Allah.
Kita harus bersyukur telah mendapatkan hidayah berupa
iman dan islam. Hati kita juga sering di isi dengan
ayat-ayat Allah berupa ilmu, syariat dan aturan-Nya.
Namun sayangnya, kita sering berlepas dari ayat-ayat
itu setelah kita mengetahuinya. Melanggar aturan dan
syariat Allah adalah pintu yang paling menguntungkan
bagi setan untuk menjerumuskan kita kedalam lubang
kesesatan.
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِيَ آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ
“Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang
yang telah Kami Berikan ayat-ayat Kami kepadanya,
kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu
dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka
jadilah dia termasuk orang yang sesat.” (QS.Al-
A’raf:175)
3. Berbuat Dzalim
Ayat dibawah ini memberi gambaran yang jelas bahwa
perbuatan dzalim itu memberikan power bagi setan untuk
semakin mudah menjerumuskan manusia.
لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِّلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ
“Dia (Allah) ingin Menjadikan godaan yang ditimbulkan
setan itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang dalam
hatinya ada penyakit dan orang yang berhati keras. Dan
orang-orang yang zalim itu benar-benar dalam
permusuhan yang jauh.” (QS.Al-Hajj:53)
4. Duduk bersama orang-orang dzalim.
Tidak hanya perbuatan dzalim, bahkan sekedar duduk
bersama orang-orang yang dzalim itu menjadikan diri
kita lemah dihadapan godaan setan.
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلاَ تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ
الظَّالِمِينَ
“Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang
memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah
mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. Dan
jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa (akan
larangan ini), setelah ingat kembali janganlah engkau
duduk bersama orang-orang yang zalim.” (QS.Al-
An’am:68)
5. Jarang Mengingat Allah swt.
Inilah pintu yang terakhir, manusia akan begitu lemah
jika ia jarang mengingat-Nya. Bagaimana akan
berlindung kepada Allah jika jarang berdzikir dan
mengingat-Nya?
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَاناً فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ -٣٦-
“Dan barangsiapa berpaling dari mengingat Allah Yang
Maha Pengasih (al-Quran), Kami Biarkan setan
(menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.” (Az-
Zukhruf:36)
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa
dilindungi oleh Allah dari tipu daya setan yang
terkutuk.
source : alhassanain