sejumlah ulama marja taklid Syiah menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat Iran untuk berpartisipasi dalam peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran yang ke -37 pada kamis (11/2). Para ulama marja taklid tersebut menyatakan partisipasi rakyat Iran tersebut adalah kewajiban syar’i sebab menunjukkan kekuatan bangsa Iran dalam menghadapi konspirasi musuh, sembari mempertegas baiat kepada Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dan cita-cita revolusi.
Ayatullah al Uzhma Nashir Makarim Shirazi dalam peranyataannya mengatakan, “Saya yakin bahwa semua rakyat Iran dengan penuh keseriusan dan semangat persatuan akan tumpah ke jalan-jalan untuk memeriahkan peringatan kemenangan revolusi Islam Iran. Pemerintah, ulama dan rakyat harus memandang peringatan ini sebagai sesuatu yang penting dan insya Allah kita berharap Allah Swt akan menurunkan keberkahannya untuk kita semua.”
Sementara itu Ayatullah al Uzhma Jawadi Amuli turut mengajak hal yang sama. Ia berkata, “Kita semua memiliki kewajiban yang sama untuk turun ke jalan berpartisipasi dalam peringatan hari 22 Bahman. Upaya musuh setiap tahunnya berupaya hendak melemahkan semangat revolusi bangsa Iran, dengan menunjukkan kemeriahan peringatan revolusi itu menjadi tantangan bagi musuh, bahwa sampai saat ini, jiwa revolusioner tetap ada dalam diri bangsa Iran.
“Dengan niat Lillahi ta’ala berpartisipasi dalam peringatan kemenangan revolusi Islam Iran akan menjaga sistem pemerintahan Islam ini untuk terus berjalan pada jalurnya sampai kemudian beralih kepada pemiliknya yang sesungguhnya, yaitu Hadhrat Wali ‘Ashr Afs.” tambahnya.
Ulama filosof dan mufassir Al-Qur’an tersebut menambahkan, “Kejayaan Republik Islam Iran hari ini adalah berkat keberkahan Islam dan persembahan dari para syuhada yang telah mengorbankan jiwa dan raganya. Karena itu, generasi saat ini harus tetap menanamkan keberanian dalam diri untuk menghadapi musuh, sebagai bentuk janji dan sumpah setia kepada Imam dan para Syuhada.”
Ayatullah al Uzhma Ja’far Subhani juga dalam pernyataannya menyebutkan pentingnya keterlibatan semua lapisan masyarakat Iran dalam peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran yang ke 37 pada kamis besok. Ia menyebutkan, “Kemenangan Revolusi Islam Iran yang telah melewati tiga dasawarsa ini menunjukkan kesetiaan masyarakat pada cita-cita revolusi. Dengan ini, saya menyerukkan kepada semua lapisan masyarakat untuk kembali menunjukkan kesetiaan itu pada 22 Bahman. Kita tunjukkan pada dunia bahwa bangsa Iran adalah bangsa yang satu, dan akan tetap bersatu untuk menghadapi semua persoalan dan masalah yang ada.”
Ayatullah al Uzhma Hasan Nouri Hamadani dalam pernyataannya mengenai hal yang sama juga menuntut peran serta masyarakat dalam peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran dengan turun ke jalan. Ia mengatakan, “Turun ke jalan dengan menyatakan tekad bersama sebagai bentuk kesetiaan pada cita-cita revolusi untuk semua masyarakat adalah sesuatu yang diharuskan. Sebab hal ini dapat menjaga persatuan ummat dan menunjukkan kekuatan bangsa Iran dihadapan musuh.”
Ia menambahkan, “Semua rakyat Iran pada 22 Bahman akan menunjukkan pada dunia, bahwa rakyat Iran hari ini memiliki semangat perlawanan yang sama dengan rakyat Iran 37 tahun lalu, yang menjatuhkan rezim yang pro Zionis dan tidak tunduk pada kekuatan arogansi dunia. Rakyat Iran sampai hari ini tetap memegang teguh ajaran revolusioner Imam Khomeini untuk terus membela kaum tertindas dan tetap setia pada nilai-nilai Islam.”
Disebutkan, 22 Bahman atau bertepatan dengan 11 Februari 1979, rakyat Iran dibawah komando Imam Khomeini berhasil meruntuhkan rezim depostik Pahlevi sekaligus mengakhiri kebesaran imperium Persia yang sempat dirayakan ulang tahunnya oleh Syah Reza Pahlevi yang ke 2500 tahun. Setiap tahunnya, rakyat Iran memperingati hari kemenangan bersejarah tersebut dengan turun ke jalan. Jutaan rakyat Iran membanjiri jalan-jalan protokol disetiap kota di Iran dalam peringatan tersebut dengan membawa bendera nasional Iran dan poster Imam Khomeini dan Ayatullah Sayid Ali Khamanei sebagai Rahbar Iran, termasuk poster-poster yang bertuliskan kesetiaan pada Wilayatul Faqih dan kecaman terhadap musuh-musuh revolusi dan Zionis.
source : abna24