Menurut Kantor Berita ABNA, meninggalnya mantan Emir Qatar Khalifa bin Hamad al Thani pada senin (24/10) menyisakan duka bagi rakyat Qatar khususnya keluarga kerajaan.
Berikut ini suasana pemakaman mantan Emir Qatar yang tutup usia pada umur 84 tahun tersebut. Ia dimakamkan di pemakaman al Riyan di bagian Barat kota Doha.
Hadir dalam upacara pemakanan tersebut, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz, petinggi HAMAS Khalid Mas’al dan Ismail Haniya, Presiden Pakistan Mamnun Husain dan sejumlah kepada kedutaan besar negara-negara sahabat.
Seperti dimuat The Guardian, Senin (24/10), Syeikh Khalifa memerintah Qatar sejak 1972. Kekuasaannya bertahan selama 23 tahun sebelum dikudeta oleh putranya sendiri Syeikh Hamad bin Khalifa al Thani yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 1995.
Syeikh Hamad saat itu menyebut peralihan kekuasaan sangat penting karena terjadi situasi yang sulit di Qatar. Syeikh Khalifa tengah berlibur di Swiss saat dikudeta oleh putranya itu. Sejak insiden tersebut, Syeikh Khalifa tinggal di Prancis hingga kembali ke Qatar pada 2004.
Mendiang Syeikh Khalifa juga menyingkirkan sepupunya Ahmad bin Ali al Thani pada Februari 1972. Qatar sendiri meraih kemerdekaannya dari Inggris pada 3 September 1971. Sebelumnya, Qatar berada di bawah yurisdiksi Inggris usai kejatuhan Kesultanan Ottoman.
Qatar mengalami perkembangan pesat di bawah kekuasaan Syeikh Khalifa. Eksploitasi gas alam berkontribusi besar terhadap perkembangan pesat tersebut. Qatar juga salah satu negara terkaya di dunia sekaligus kekuatan besar di antara negara-negara eksportir minyak dan gas alam (OPEC).
Usai mengumumkan wafatnya Emir Syeikh Khalifa, stasiun televisi nasional Qatar langsung mengganti siarannya dengan lantunan ayat-ayat suci Alquran. Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad al Thani mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari ke depan untuk mendiang kakeknya itu.
