, insiden berdarah yang menewaskan ratusan nyawa manusia tidak berdosa kembali terulang di Nigeria. Kebiadaban polisi dan pihak keamanan rezim Abuja telah membuat seratusan warga muslim Syiah kota Kanou telah kehilangan nyawa. Menyikapi peristiwa tragis tersebut, Majma Jahani Ahlul Bait As sebagai sebuah organisasi non government yang berskala internasional dalam pernyataan sikapnya mengutuk dan mengecam aksi genocida yang telah dilakukan rezim Nigeria atas warganya sendiri serta menuntut organisasi-organisasi internasional Islam lainnya untuk turut mengecam aksi biadab tersebut.
Berikut terjemah lengkap dari teks pernyataan sikap Majma Jahani Ahlul Bait As:
مَنْ قَتَلَ نَفْسَا بِغَیرِ نَفْسٍ أوفَسادٍ فِی الأَرضِ فَکانَّما قَتَلَ النَّاسَ جمیعاً وَ مَنْ أَحْیاها فَکأَنَّما اَحیا النَّاسَ جمیعاً
Kembali bungkam dan membisunya organisasi-organisasi HAM dan negara-negara yang mengklaim memperjuangkan demokrasi dan kebebasan menjadi saksi mata atas terbantainya seratusan orang warga sipil oleh pihak militer di Nigeria.
Kebiadaban yang tidak terperihkan ini diperlakukan kepada komunitas muslim yang sedang mengadakan pawai akbar dalam memperingati hari Arbain (mengenang 40 hari kesyahidan Imam Husain As) yang dilakukan secara damai namun dibubarkan dengan cara ditembaki secara membabi buta sehingga banyak dari mereka termasuk perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa gugur bersimbah darah termasuk ratusan lainnya yang mengalami luka-luka.
Menurut laporan dan kesaksian Gerakan Islam Nigeria dan para saksi mata, pihak kepolisian menembaki massa yang sedang mengadakan pawai, bukan hanya dengan gas air mata namun juga dengan peluru tajam.
Kekerasan dan kezaliman seperti itu bukanlah yang pertama kalinya, namun telah berulang kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini menunjukkan rezim Nigeria adalah kekuasaan yang anti pada kebebasan berkeyakinan yang seharusnya menjadi hak setiap warganya. Permusuhan dan kebencian terhadap pengikut mazhab Syiah telah terang-terangan ditunjukkan oleh rezim Nigeria.
Tahun sebelumnya, militer Nigeria telah menyerang dan merusak husainiyah dan kediaman Syaikh Ibrahim Zakzaky ketua Gerakan Islam Nigeria serta menangkap ulama Islam tersebut sampai saat ini. Dalam insiden yang mengerahkan seratusan lebih tentara tersebut mengugurkan lebih dari 1000 orang warga kota Zariya. Lebih dari 350 diantaranya dikuburkan secara massal dalam satu lubang yang sama oleh militer untuk menutupi kejahatannya.
Majma Jahani Ahlul Bait As mengutuk dengan keras kejahatan kemanusiaan yang telah terjadi di Nigeria yang menimpa ulama dan umat Islam. Majma Jahani Ahlul Bait As juga menuntut organisasi-organisasi Islam internasional untuk turut mengecam tindakan biadab tersebut. Lembaga-lembaga HAM tidak boleh bungkam atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Nigeria tersebut. Syaikh Ibrahim Zakzaky harus segera dibebaskan dan tragedi terbantainya manusia-manusia yang tidak berdosa di Nigeria tidak boleh terulang lagi.