Gerakan perlawanan rakyat Yaman, Ansarullah menegaskan bahwa rakyat Yaman tidak akan menghiraukan pertemuan Riyadh.
Nasruddin Amer, anggota kantor media Ansarullah, Yaman, Rabu (20/5) kepada stasiun televisi Alalam mengatakan, "Konferensi Riyadh yang dihadiri Abd Rabbuh Mansour Hadi, Presiden terguling dan buron Yaman bersama para pendukungnya itu sama sekali jauh dari realitas yang terjadi di Yaman dan rakyat juga tidak menghiraukan pertemuan tersebut."
Ia menambahkan, "Para peserta Konferensi Riyadh tidak punya legitimasi dan mereka adalah boneka-boneka Arab Saudi yang mendukung agresi militer ke negaranya sendiri. Statemen akhir pertemuan Riyadh sama sekali tidak punya nilai apapun bagi rakyat Yaman."
Anggota Kantor media Ansarullah itu menjelaskan, "Penyelenggaraan Konferensi Riyadh memicu kemarahan rakyat dan partai-partai politik Yaman, pasalnya konferensi itu di gelar di sebuah negara yang mengerahkan jet-jet tempurnya untuk membombardir Yaman. Kenyataannya, sebagian pejabat Yaman mendukung Saudi."
Para peserta Konferensi Riyadh, Selasa (19/5) dalam statemen bersamanya menyambut baik serangan militer Saudi ke Yaman dan mendesak diciptakannya zona aman di dalam wilayah Yaman. Mereka menyebut revolusi rakyat Yaman sebagai kudeta. (IRIB Indonesia/HS)
source : irib.ir