Menurut Kantor Berita ABNA, Kepolisian Mesir mengkonfirmasi telah menangkap 4 orang pelaku pembuat foto dan video hoax mengenai korban di Aleppo. Foto dan video anak perempuan yang diklaim warga Aleppo yang dibunuh dengan cara sadis oleh rezim Bashar Assad tersebar secara massif di media sosial yang memicu kehebohan dan kecaman terhadap Suriah. Tidak lama setelah beredar, polisi Mesir membongkar kebohongan video tersebut. Terbukti foto dan video tersebut hoax sebab kepolisian Mesir mengidentifikasi lokasi yang diklaim di kota Aleppo tersebut ternyata berada di kota Port Said Mesir.
Kepolisian Mesir dalam keterangan persnya menyebutkan, keempat pelaku yang ditahan tersebut adalah warga negara Mesir dan penduduk asli kota Port Said. Bukti-bukti pembuatan foto dan video hoax tersebut telah disita kepolisian, berupa satu kamera video, enam HP, dan satu kantung berisi cairan berwarna merah. Dalam video hoax yang tersebar di media sosial, diperlihatkan seorang anak perempuan berbusana putih yang dipenuhi bercak berwarna merah untuk menghasilkan efek darah. Reruntuhan bangunan pada lokasi pengambilan video diklaim sebagai bagian kota Aleppo yang hancur akibat serangan tentara Suriah.
Berhasilnya Aleppo kembali diambil alih oleh rezim Suriah telah menyebabkan pendukung pemberontak diseluruh dunia menjadi kecewa, dan untuk menarik simpatik dan dukungan, dibuatlah video dan foto-foto hoax yang menggambarkan kejahatan rezim Assad di Aleppo.