Rahbar pada Senin pagi (20/02), mengawali kuliah fiqih tingkat mujtahid, menyinggung berbagai masalah yang dihadapi warga akibat dua banjir besar di Iran selatan dan mengatakan, "Banjir telah menimbulkan kerusakan dan kerugian besar bagi warga dan banyak keluarga, dan bantuan terhadap warga yang terkena banjir di wilayah selatan adalah tugas dan pekerjaan wajib."
Rahbar menilai berbagai masalah dalam beberapa hari terakhir di provinsi Khuzestan termasuk terputusnya air, listrik dan sarana komunikasi pada kondisi cuaca yang dingin di provinsi ini adalah sebagian dari penderitaan pemilukan dan sangat besar bagi warga setempat.
"Para pejabat berkewajiban untuk menindaklanjuti masalah ini," tegas beliau. Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Jika seseorang memikirkan masyarakat, maka dia tidak akan tenang di hadapan penderitaan warga provinsi Khuzestan dan ini adalah kewajiban pasti, segera dan permanen pemerintah-pemerintah untuk memikirkan masyarakat."
Rahbar juga mengkritik sikap sebagian pihak yang alih-alih menyelesaikan masalah polusi debu, justru melimpahkan kesalahan kepada pihak-pihak sebelunnya. Beliau menandaskan, "Benar bahwa sebagian masalah memerlukan solusi jangka panjang, akan tetapi ungkapan bahwa kondisi sekarang ini adalah hasil tidak adanya perhatian pihak-pihak di masa lalu, itu tidak cukup dan tidak menyelesaikan masalah, dan beberapa waktu lagi, pihak-pihak lain akan mengungkapkan penilaian yang sama terhadap para pejabat sekarang mengapa tidak melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah masyarakat."
Ayatullah Khamenei menambahkan, kesulitan dalam kehidupan masyarakat harus dirasakan dan harus dipikirkan penyelesaiannya, diupayakan dan diperjuangkan.
Berdasarkan berbagai laporan, menyusul hujan lebat dalam beberapa waktu terakhir, terjadi banjir di provinsi Lorestan, Ilam, Kermanshah, Fars, Khuzestan, Chaharmahal va Bakhtiari, Hamedan dan Kurdestan.